Program Literasi Property Entrepreneurship Raih Rekor MURI

Senin, 30 Oktober 2017 – 18:57 WIB
Direktur Utama BTN Maryono. Foto: Toni Suhartono/Indopos/JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Perkembangan sektor properti di Indonesia tidak hanya tergantung pada perkembangan infrastruktur, kesediaan lahan, tanah, perbaikan regulasi dan kemampuan pembiayaan perbankan, tapi juga kualitas dan kuantitas para developer.

PT Bank Tabungan Negara (BTN) menunjukkan komitmennya memajukan sektor properti tidak berhenti hanya di bidang pembiayaan perumahan maupun konstruksi, tapi diperluas dengan membina sumber daya manusia, khususnya para pengembang atau developer lewat Housing Finance Center.

BACA JUGA: Antusiasme Peserta Indonesia Open Bikin Murdaya Bahagia

HFC BTN yang didirikan sejak 2014 silam berhasil menciptakan ribuan calon wirausahawan bidang properti. Mereka dididik HFC BTN salah satunya melalui Program Literasi Property Entrepreneurship, yang tahun ini telah sukses digelar di 27 Universitas terkemuka di Indonesia.

“Sektor perumahan di Indonesia jelas kekurangan entrepreneur, BTN mencoba mendorong lahirnya calon wirausaha properti lewat HFC dan mengadakan pelatihan dengan menggaet institusi pendidikan di seluruh Indonesia,” ujar Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat menutup rangkaian edukasi literasi property di Universitas Sriwijaya, Palembang, Senin (30/10).

BACA JUGA: Pegolf Thailand Sabet Juara Indonesia Open 2017

Dalam acara tersebut, BTN juga merilis website Housing Finance Center sebagai pusat informasi mengenai bisnis properti dan seluk beluk dunia properti di Indonesia.

Tujuannya yakni memberikan pendidikan kepada pesertanya tentang seluk beluk dunia properti, mulai dari permodalan, regulasi hingga peluang tantangan membangun bisnis properti dari nol serta sosialiasi mengenai peran Bank BTN dalam mendorong kemajuan sektor properti.

BACA JUGA: BUMN Hadir di Kampus USU

Rangkaian program literasi properti ini juga melibatkan asosiasi dan komunitas seperti REI dan APERSI serta para peserta HFC yang telah sukses meniti karir di dunia properti. Alhasil program literasi properti di 27 kampus ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai edukasi literasi properti dengan peserta terbanyak.

“Kesuksesan acara ini tak lepas dari kerja sama dan partisipasi perguruan tinggi & civitas akademika, kami percaya bahwa mahasiswa merupakan generasi penerus yang menentukan masa depan dunia properti menghadapi era digitalisasi, dan tantangan keterbatasan lahan di tengah meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia,” kata Maryono.

Para calon wirausahawan muda bidang properti diharapkan bisa meningkatkan sisi pasokan di sektor properti yang saat ini tidak sebanding dengan tingginya permintaan atau demand properti.

“Dengan mendidik calon developer yang berkualitas, diharapkan tingkat kemampuan membangun dan mempertahankan bisnis properti bisa lebih unggul sehingga backlog kepemilikan perumahan yang mencapai lebih dari 11,38 juta kepala keluarga di Indonesia perlahan dapat teratasi,” harapnya.

Selain menggelar program literasi properti di kampus, HFC BTN juga mengembangkan bibit-bibit wirausaha properti dengan membuka program khusus, seperti program mini MBA in property bekerjasama dengan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung dan program Master Developer Indonesia (MDI).

Lewat beragam program tersebut Bank BTN telah mendidik 1.000 orang yang siap terjun di dunia properti. Tahun depan, Maryono menargetkan akan 1.200 calon developer muda yang akan dilahirkan HFC lewat aneka program pendidikan dan pelatihan.

Maryono menambahkan HFC BTN mampu melahirkan developer baru yang bisa mendongkrak kapasitas bangun pengembang yang saat ini sekitar 250 ribu higga 400 ribu unit per tahun.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Tantangan Perbankan, BTN Sasar Lingkungan Kampus


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bank Btn   BTN  

Terpopuler