Program Makmur Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Melon & Semangka di Kutai Kartanegara

Rabu, 27 Oktober 2021 – 23:26 WIB
Program Makmur PT Pupuk Kalimantan Timur untuk komoditas melon dan semangka di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mampu mencapai produktivitas 120 persen per hektar untuk satu kali masa panen. Foto dok Pupuk Kaltim

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Program Makmur PT Pupuk Kalimantan Timur, khususnya untuk komoditas melon dan semangka di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mampu mencapai produktivitas 120 persen per hektar untuk satu kali masa panen.

Keberhasilan itu ditandai panen raya oleh jajaran Direksi dan Manajemen PKT, bersama pemerintah Kecamatan Marangkayu dan stakeholders terkait pada Selasa (26/10).

BACA JUGA: Lebih Dekat dan Serbaada, MR DIY Indonesia Hadirkan Toko ke-300 di Medan

Pemilik lahan binaan Program Makmur PKT Rudi Prambudi, mengungkapkan rata-rata produktivitas melon dan semangka mencapai 40-50 ton per hektare, dari sebelumnya 30 ton per hektare, dengan total lahan garapan seluas 5 hektare.

"Program ini menggunakan pupuk non subsidi NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert,” kata Rudi.

BACA JUGA: Cegah Pertamina Merugi, Harga Pertalite Harus Dinaikkan

Total petani binaan yang terlibat sebanyak 30 orang dari masyarakat sekitar, tergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya.

Anggota kelompok didominasi petani milenial, dengan tingkat produktivitas yang tinggi dan hasilnya telah menunjukkan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani setempat.

BACA JUGA: Lewat Cara ini, Sahabat Ganjar Bantu Masyarakat Sekitar Sungai Serayu

Hal itu dibarengi dengan meningkatnya jumlah petani binaan yang bergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya, dengan pendampingan berkala PKT untuk penguatan kapasitas anggota kelompok.

"PKT sangat banyak membantu kami. Baru-baru ini petani-petani kami diberikan pelatihan. Kami merasa sangat diperhatikan dan dibantu untuk meningkatkan kapasitas kami," ungkap Rudi.

Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman, mengatakan selain mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk subsidi, program makmur ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian masyarakat, yang dibarengi kesejahteraan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Program ini juga merupakan upaya PKT mengajak generasi muda untuk kembali bertani dan mengembangkan potensi pertanian di Indonesia. 

Pada program ini, para petani  difasilitasi untuk mendapatkan permodalan hingga bibit dengan berbagai kemudahan, termasuk kepastian pembeli hasil pertanian secara berkesinambungan.

“Realisasi program ini pun mencapai 13.000 ha lebih dalam setahun terakhir dan akan terus kita perluas ke depannya,” ujar Qomaruzzaman.

Pupuk Kaltim juga menargetkan pengembangan lahan potensial di Marangkayu dan Kutai Kartanegara secara umum, diikuti peningkatan jumlah petani penggarap lahan pada berbagai komoditas secara signifikan.

Hal ini juga kesinambungan upaya PKT dalam mendorong produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat pada Program Makmur, yang telah menunjukkan keberhasilan di berbagai wilayah tanggungjawab Perusahaan.

“Produktivitas pertanian Kaltim harus kita kembangkan secara optimal, karena potensinya sangat besar. Ini menjadi konsen PKT, agar manfaat program makmur benar-benar dirasakan para petani kita,” imbuh Qomaruzzaman.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler