jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina terus mendorong pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui dua program unggulannya, UMK Academy dan Pertapreneur Aggregator.
Kedua program tersebut berhasil meningkatkan kualitas produk UMKM, sekaligus menciptakan ekosistem bisnis UMKM yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga bisa ikut mendorong ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Sukabumi
Sejak 2020, Pertamina melalui UMK Academy telah meluluskan lebih dari 2.353 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara, program Pertapreneur Aggregator yang menghubungkan para pelaku UMKM dengan berbagai peluang pasar, serta memberikan dukungan teknis dan manajerial, telah melibatkan 300 UMKM potensial sejak 2022.
BACA JUGA: Lewat Eco-Inovasi dan Inovasi Sosial, SIG Perkuat Keunggulan Operasional
"Keberhasilan kedua program ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam memberdayakan UMKM yang berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Pertamina berharap penghargaan ini dapat mendorong kami untuk terus mengembangkan dan memperluas dampak positif dari pemberdayaan UMKM kepada masyarakat luas. Dengan UMKM yang meningkat, yang dihasilkan, serta menciptakan lebih banyak peluang bagi UMKM di seluruh Indonesia," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Dengan suksesnya program tersebut, Pertamina kembali menerima penghargaan dari Markplus Institute.
BACA JUGA: Anggun C Sasmi Bakal Meriahkan Malam Tahun Baru di The Meru Sanur Bali
Penghargaan diberikan setelah melalui proses penilaian yang ketat, dengan mengukur dampak langsung kedua program terhadap perkembangan UMKM, baik peningkatan kompetensi ataupun adanya perubahan positif terhadap kondisi usaha.
Di antaranya melalui perhitungan omzet, produktivitas, serta keberlanjutan usaha.
“Melalui penghargaan ini, Pertamina berharap dapat semakin memperluas jangkauan program-program pemberdayaan UMKM, sehingga lebih banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang dapat merasakan manfaat dan tumbuh menjadi lebih mandiri serta kompetitif. Terlebih, dalam era digital yang terus berkembang,” seru Fadjar.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada