Program PMO Kopi Nusantara Tingkatkan Kapasitas Produksi Petani

Selasa, 21 Juni 2022 – 23:29 WIB
Biji Kopi. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BALI - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan Program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara.

Dwi Sutoro selaku Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mengemban amanah sebagai Ketua PMO Kopi Nusantara.

BACA JUGA: Sudah Banyak Minum Air Putih Tetapi Kencing Sedikit? Waspada, Tanda ada Masalah!

Saat ini PMO Kopi Nusantara memiliki sembilan pilot projects di enam wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Total lahan yang kita fasilitasi hingga saat ini lebih dari 6.500 hektar yang dikelola oleh 2.500 petani. Kami berharap hasil panen dari lahan tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional,” ujar Dwi Sutoro.

BACA JUGA: Lewat Cara Ini Sandiaga Uno Bantu Bakso Aci Garut Dipasarkan Hingga Mancanegara

Peluang Indonesia menjadi pemain utama industri kopi internasional terbuka lebar, karena biji kopi Indonesia, dengan proses on farm dan off farm yang baik, memiliki cita rasa dan kualitas level premium.

Selain Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) turut aktif mengembangkan dan merumuskan inovasi demi peningkatan daya saing kopi asal Indonesia.

BACA JUGA: Tafsir Mimpi: Melihat Diri Sendiri Meninggal, Pertanda Apa?

Saat ini terdapat beberapa tantangan dalam sistem rantai pasok kopi di dunia.

Beberapa di antaranya adalah hambatan tarif, ketatnya persaingan dan persyaratan untuk masuk ke pasar global, serta beberapa persyaratan sertifikasi berkelanjutan.

Meski begitu, Dwi Sutoro optimistis, melalui sinergi dan kerja sama seluruh pihak dalam payung PMO Kopi Nusantara, Indonesia mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas biji kopi.

“PMO Kopi Nusantara mengembangkan berbagai program pendampingan dan mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang berkelanjutan dengan target peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani kopi di tanah air," tutur dia.

PMO Kopi Nusantara menerapkan strategi holistik, dalam proses pendampingan kepada petani.

Mulai dari aspek pengolahan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisasi pertanian, akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian, pengembangan sosial masyarakat petani dan bisnis inklusif, serta kemitraan pertanian pasar.

Dalam proses pendampingan ini, PMO Kopi Nusantara melibatkan BUMN produsen pupuk, perkebunan, perbankan, asuransi, perdagangan, serta pemerintah daerah.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler