jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, Program Sejuta Rumah telah membuat ekonomi rakyat terus menggeliat.
"Lihat saja saat dibangun perumahan di kawasan tertentu, maka ekonomi di daerah tersebut pun bertumbuh, mulai dari kenaikan harga tanah, bermunculannya sentra ekonomi seperti pasar tradisional dan pasar malam hingga menjamurnya dagangan kuliner di komplek perumahan tersebut," tutur Maryono.
BACA JUGA: BTN Gelar 19.760 Akad KPR Massal
Belum lagi bisnis material bangunan yang banyak permintaan dari para konsumen yang ingin merenovasi rumahnya menjadi lebih cantik.
“Jika investasi properti meningkat, kebutuhan rumah masyarakat terpenuhi. Setidaknya 170 industri turunan lainnya ikut terdongkrak dan banyak lapangan pekerjaan tersedia, yang pada akhirnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Maryono.
BACA JUGA: BTN Optimistis Penyaluran KPR Bisa Tembus 750 Ribu Unit
Pencapaian Program Sejuta Rumah BTN dari tahun ke tahun juga terus meningkat, jika pada 2015, KPR yang disalurkan perseroan baru mencapai 474.099 unit senilai Rp52,452 triliun, pada 2016 penyaluran KPR mengalami kenaikan signifikan menjadi 595.566 unit senilai Rp63,995 triliun.
Kemudian angkanya kembali naik pada 2017 sebanyak 667.312 unit senilai Rp71,538 triliun.
BACA JUGA: BTN Siapkan Sejumlah Strategi Menyambut Tahun Politik
"BTN optimistis penyaluran KPR bisa tembus 750.000 unit. Hingga akhir September 2018 KPR yang sudah disalurkan sebanyak 574.444 unit senilai Rp54,933 triliun," tutur dia.
Menurut Maryono, berkah Program Sejuta Rumah juga dirasakan BTN dari peningkatan kinerja yang sangat signifikan. Jika pada tahun 2015 laba bersih perseroan hanya Rp1,85 triliun, maka di 2016 melonjak menjadi Rp2,619 triliun dan pada akhir 2017 kembali tumbuh menjadi Rp3,027 triliun.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Masuk Top 50 Listed Companies Asean GCG
Redaktur & Reporter : Yessy