Program TEKAD Mendongkrak Perekonomian Desa, KPB: Pertimbangkan Perluasan Lahan

Kamis, 07 Desember 2023 – 14:40 WIB
Ketua KPB Maju Bersama Desa Usliapan, Franki Lanussa saat meninjau pengembangan usaha tanaman ubi jalar dan kacang tanah di Desa Usliapan, Teon Nila Serua, Maluku Tengah, Kamis (7/12/2023). Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di Desa Usliapan, Teon Nila Serua, Maluku Tengah mempertimbangkan pengembangan usaha tanaman ubi jalar dan kacang tanah di lahan mereka.

Langkah ini menyusul progres demonstrasi pilot (Demplot) TEKAD yang berpotensi mendongkrak perekonomian Desa Usliapan dan sekitarnya.

BACA JUGA: Anies-Muhaimin Tegaskan Tekad Mengembalikan Akhlak Bernegara

“Kami merasa Demplot TEKAD untuk tanaman ubi jalar dan kacang panjang memberikan nilai positif bagi pengembangan ekonomi di desa kami. Saat ini kian banyak warga yang tertarik menanam ubi jalar dan kacang panjang sebagai produk unggulan desa,” ujar Ketua KPB Maju Bersama Desa Usliapan, Franki Lanussa, Kamis (7/12/2023).

Dia mengungkapkan saat awal pembuatan Demplot banyak warga yang pesemis. Apalagi pilihan menanam jagung tidak banyak memberikan kontribusi positif.

BACA JUGA: Ini Tekad Okie Agustina Setelah Gugat Cerai Gunawan Dwi Cahyo

“Saat itu hasil panen jagung tidak terlalu menjanjikan mungkin karena kondisi cuaca yang kian tak terprediksi. Akhirnya kian banyak warga yang skeptis,” katanya.

Franki menuturkan sejumlah anggota KPB juga sempat merasa gundah melihat kurang prospeknya tanaman jagung.

BACA JUGA: Tekad Dewa United Curi Poin dari Markas Madura United, Mampukah?

Setelah menggelar musyawarah kelompok dan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi lingkungan desa dan keberlanjutan usaha, kelompok memutuskan untuk beralih ke budidaya ubi jalar dan kacang tanah. 

“Ubi jalar dipilih karena Desa Usliapan memiliki iklim yang sangat mendukung untuk pertumbuhan ubi jalar. Selain itu, dari segi pemasaran, ubi jalar memiliki prospek yang lebih menjanjikan,” katanya.

Dengan perubahan ini, Franki berharap potensi ekonomi masyarakat Desa Usliapan dan sekitarnya dapat lebih maksimal termanfaatkan.

Menariknya, lanjut Franki meskipun terjadi perubahan fokus tanaman, animo dan antusiasme masyarakat Desa Usliapan terhadap pelaksanaan Demplot tetap tinggi.

Masyarakat pun selalu aktif mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Fasilitator Kecamatan dan Kabupaten.

“Pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Fasilitator Kecamatan dan Kabupaten menjadi sarana efektif untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada petani, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi tanaman yang ditanam,” ujar Franki.

Namun, meski semuanya berjalan lancar, Ketua KPB tidak menutup mata terhadap potensi tantangan di masa mendatang.

Saat ini, salah satu kendala yang diakui adalah kekurangan traktor besar untuk membuka lahan baru.

“Kendalanya saat ini mungkin hanya terletak pada belum adanya traktor besar. Ke depannya, kami berharap dapat memiliki traktor besar yang akan sangat membantu dalam pembukaan lahan yang lebih luas dan efisien,” kata Franki.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler