jpnn.com - KENDAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus memberikan kemudahan bagi warga memiliki rumah layak huni, salah satunya melalui program Tuku Lemah Oleh Omah.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana program itu merupakan salah satu upaya Pemprov Jateng dalam menanggulangi kemiskinan.
BACA JUGA: Nias International Hospital Bakal Jadi Rumah Sakit Natural Pertama di Dunia
"Kami terus melakukan langkah-langkah supaya dapat membantu masyarakat lepas dari kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem,” tutur Nana.
Dia mengatakan program ini sudah berjalan sejak 2020.
Pada tahun pertama program tersebut, sudah ada 216 unit rumah yang terbangun.
Lalu, hingga September 2023, program Tuku Lemah Oleh Omah telah mencapai 1.400 unit rumah.
Khusus 2023 saja terdapat 699 unit rumah yang sudah dibangun dari target 1.024 unit.
Nana memastikan Pemprov Jateng akan meneruskan program tersebut.
Dia menjelaskan persyaratan bagi penerima program Tuku Lemah Oleh Omah.
Pertama, warga harus memiliki tanah terlebih dahulu.
Kedua, mereka dalam kondisi masyarakat miskin.
"Ketiga, tidak memiliki pekerjaan tetap," kata Nana.
Mewujudkan Mimpi Punya Rumah Layak Huni
Program Tuku Lemah Oleh Omah mewujudkan warga memiliki rumah baru dan layak huni.
Salah satu warga itu ialah Siti Munadhiroh.
Suaminya, Ahmad Khodim, ialah seorang buruh bangunan.
Sebelum memiliki rumah baru, dia menumpang di tempat tinggal mertuanya selama kurang lebih 14 tahun.
Warga Desa Ringinarum, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Jateng ini, menyampaikan terima kasih karena bantuan dari Pemprov Jateng dapat membantunya mewujudkan mimpi memiliki rumah baru.
"Saya sangat berterima kasih karena Pemprov (Jateng) memberikan program yang sangat bagus,” ucap Munadhiroh saat menerima kunjungan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan rombongan, Jumat (20/10), lalu di rumahnya.
Sebelum memiliki rumah sendiri, Munadhiroh dan Khodim sering melihat acara bedah rumah di televisi.
Hal itu kian melambungkan impian Munadhiroh punya rumah sendiri.
Untuk mewujudkan itu, Munadhiroh mengajukan diri menjadi penerima program Tuku Lemah Oleh Omah melalui Pemerintah Desa Ringinarum.
"Kebetulan saya terpilih karena memenuhi syarat untuk dapat bantuan rumah ini,” tuturnya.
Munadhiroh sudah memiliki tanah sendiri dari pemberian orang tuanya.
Pada Ramadan lalu, rumahnya dari bantuan program Tuku Lemah Oleh Omah mulai dibangun.
Pemprov Jateng menggelontorkan dana bantuan Rp 35 juta dalam bentuk material untuk membangun rumah Munadhiroh.
Di luar itu ada bantuan Rp 1,8 juta dalam bentuk upah padat karya.
Konstruksi rumah itu dibangun dengan model Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN).
Proses pengerjaannya berlangsung satu bulan.
"Puasa hari pertama mulai dibangun, terus Lebaran langsung ditempati,” imbuh Munadhiroh.
Kebetulan Munadhiroh masih punya uang tabungan Rp 18 juta.
Dia memanfaatkan tabungan itu untuk meninggikan dinding rumah. (jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com