jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Luar Biasa (SLB) Tamima Mumtaz terus berinovasi dalam meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan siswa melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) UPLAND Project.
Program itu tidak hanya memberikan edukasi tentang pembibitan dan budidaya tanaman, tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi sekolah dan siswanya.
BACA JUGA: IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
Ari Anto selaku komite sekolah sekaligus pengelola program P2L menjelaskan kegiatan utama meliputi pembibitan dan budi daya berbagai sayuran seperti andewi, cabai, tomat, kubis, dan sawi bok.
Program ini juga menjadi sarana edukasi yang melibatkan langsung siswa-siswi SLB.
BACA JUGA: UPLAND Project Ramaikan Trade Expo Indonesia
“Kegiatan ini tidak hanya untuk konsumsi sendiri, tetapi sebagian besar hasilnya dijual. Pendapatannya kami gunakan untuk mendukung kegiatan sekolah, seperti buka bersama, kerja bakti, dan outing class,” ujar Ari Anto, Minggu (24/11).
Ari menambahkan meskipun masa program P2L akan berakhir, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan ini secara mandiri karena program ini telah menjadi sumber pendapatan penting bagi sekolah.
BACA JUGA: Program Upland Kementan Ini Dinilai Menyelesaikan Masalah Permodalan Petani
“Kami berharap program ini dapat berkembang lebih besar lagi sehingga menghasilkan keuntungan lebih banyak. Harapan kami ke depan, keuntungan ini dapat digunakan untuk membeli fasilitas seperti mobil, untuk distribusi hasil panen dan mendukung kebutuhan pembibitan,” ujar dia.
Selain itu, program P2L juga berperan dalam pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Ari mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang telah mempercayakan program ini kepada SLB Tamima Mumtaz.
“Semboyan kami adalah fastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Semoga program ini terus memberi manfaat bagi siswa SLB dan menginspirasi masyarakat luas,” ujar dia.
Sementara itu, Project Manajer Program UPLAND, Muhammad Ikhwan mengapresiasi upaya SLB Tamima Mumtaz dalam memanfaatkan susu kambing dari program UPLAND untuk meningkatkan gizi siswa.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak.
“Kami menilai langkah ini seperti gayung bersambut. Pemerintah menggalakkan peningkatan gizi, dan SLB langsung mengimplementasikan melalui program UPLAND,” ujar Ikhwan.
Selain aspek gizi, program ini juga berhasil memanfaatkan teknologi Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Biogas. Teknologi ini memberikan dampak langsung terhadap penghematan pengeluaran petani binaan UPLAND.
“Sejahtera itu bukan hanya tentang penghasilan meningkat, tetapi juga pengeluaran yang menurun. Dengan biogas dari UPPO, kebutuhan gas rumah tangga dapat terpenuhi, sehingga mengurangi beban biaya rumah tangga,” jelas Ikhwan. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan