Program Warung Sikumbang PNM Hasilkan Nilai Tambah Ekonomi

Jumat, 13 Oktober 2023 – 06:36 WIB
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merealisasikan komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program Warung Sikumbang. Foto: dok PNM

jpnn.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merealisasikan komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program Warung Sikumbang.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan bahwa TJSL menunjukkan hasil yang gemilang.

BACA JUGA: PNM Dampingi Nasabah untuk Jadi Pahlawan Ekonomi Keluarga

Menggandeng Seasoldier Foundation, PNM melakukan edukasi dan penimbangan sampah untuk menghasilkan nilai ekonomi kepada komunitas pedagang di Kawasan Taman Kuningan Mulia, sekitar lokasi Kantor Pusat PNM.

Program tersebut telah berjalan selama satu tahun sejak periode pertama 7 Juli 2022 – 4 November 2022 dan periode kedua pada 13 Februari – 11 Agustus 2023. Di mana pada Desember 2022 – Januari 2023 dilakukan evaluasi sebelum perpanjangan program Warung Sikumbang.

BACA JUGA: Wamen Keuangan RI Dukung PNM Mengembangkan Sektor UMi

Selain menanamkan pemahaman pentingnya menjaga lingkungan, para pedagang dan pengelola warung juga diedukasi tentang nilai ekonomis sampah. Arief berharap konsistensi para pelaku usaha dalam mengelola sampahnya terus berjalan.

“Makin banyak pedagang yang mau memulai mengelola sampah tentu pemasukan secara ekonomi mereka juga bertambah, selain berkontribusi untuk emisi karbon. Hal baik ini lah yang perlu ditularkan kepada pedagang dan pengelola warung lainnya,” papar Arief.

PNM menyediakan material pendukung berupa tempat sampah organik dan anorganik, buku rekening bank sampah, lubang percontohan untuk praktek pengolahan sampah organik dengan metode biopori dan reward kepada pemilik warung yang telah aktif memilah sampah.

Arief memaparkan total 50 warung yang beroperasi di Taman Kuningan Mulia, sebanyak 21 pemilik warung telah aktif berpartisipasi memilah sampah dan melakukan penimbangan.

Pada periode pertama, jumlah sampah yang terpilah sebanyak 289,3 kg dan meningkat secara drastis pada periode kedua sejumlah 1.662,5kg. Sampah tersebut terdiri dari sampah kertas, plastik, logam dan lain-lain.

Nilai ekonomi bagi mereka yang aktif memilah dan menimbang sampah pun juga ikut bertambah.

“Sebelum ada program Warung Sikumbang, 94% pemilik warung belum ada yang memilah sampah. Kini bisa melihat pergeseran perilaku dari para pedagang ketika paham ada nilai ekonomi untuk tambagan hidup mereka. Artinya, program TJSL memang perlu dikemas dengan memperhatikan bukan hanya aspek lingkungan tetapi juga sosial dan ekonomi,” tambah Dirut PNM.

PNM membantu pemerintah dalam mencapai 11 dari 17 indikator pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Satu tahun berjalan, program Warung Sikumbang telah mencakup ketiga aspek tersebut dengan potensi pengurangan emisi karbon sebanyak 398kg CO2e.

"PNM tidak berhenti pada upaya memberikan pembiayaan dan pendampingan berkelanjutan sampai pada naik kelasnya usaha mikro dan ultra mikro menjadi lebih berdaya. Pembiayaan dan pendampingan secara berkesinambungan inilah yang menjadi pembeda PNM dengan lembaga pembiayaan lain," pungkas Arief.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PNM   Ekonomi   Pedagang   Warung   bank sampah   TJSL  

Terpopuler