Progres Pembangunan KA Bandara Soetta Sudah 82 Persen

Jumat, 08 September 2017 – 04:26 WIB
Satu unit sky train atau kereta untuk tujuan Bandara Soekarno-Hatta di Balai Yasa PT KAI, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Foto: Gunawan Wibisono/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Progres pekerjaan kereta api bandara Soekarno-Hatta telah mencapai 82 persen.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada saat meninjau langsung pekerjaan proyek kereta api bandara Soekarno-Hatta di lokasi pembangunan jalur elevasi kereta api di pintu 11 dekat Stasiun Batu Ceper, Tangerang.

BACA JUGA: Jokowi Minta Pembangunan Double Track KA Bogor-Sukabumi Segera Dimulai

Budi menjelaskan, sisa pekerjaan yang 18 persen memiliki tingkat kesulitan karena ada pengurukan untuk elevasi jalur kereta api yang harus dilakukan secara bertahap.

Ditambah jalur yang digunakan untuk proyek pekerjaan kereta bandara hanya satu dan harus dilaksanakan malam hari agar tidak menggangu lalu lintas kereta api.

BACA JUGA: Jalur KA Cianjur - Padalarang Bakal Direaktivasi

“Dari yang saya lihat, satu sisi pembebasan tanah sudah selesai. Tapi ada satu pekerjaan yang lumayan rumit yaitu meninggikan jalur kereta api (elevasi) setinggi 7 sampai maksimal 8 meter. Dan itu dilakukan dengan pengurukan. Saat ini masih kurang 5 km yang harus dielevasi. Tapi ada satu kilometer yang sudah jadi. Saya minta ada suatu percepatan-percepatan, baik itu menyelesaikan stasiun maupun jaringan jalan rel,” ujar Budi.

Menurut Budi, saat ini masih ada 3-4 kilometer jalur yang harus dielevasi dengan beragam ketinggian, dengan maksimal 8 meter yang terdapat di jembatan Daan Mogot.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Naik Kereta Api Khusus ke Sukabumi

Budi menambahkan, saat ini tidak ada lagi kendala karena semua trase terkoneksi. Dia juga menjelaskan proyek ini sempat tertunda beberapa saat karena ada kendala pembebasan lahan pabrik. Namun saat ini semua sudah selesai dibebaskan.

“Kemarin agak tertunda karena ada pabrik yang memproduksi kaca dengan kontrak tertentu yang baru bisa pindah jika pabrik penggantinya itu sudah selesai. Apalagi dia berada di kawasan berikat yang punya komitmen dengan pihak lain. Jadi kesulitannya di pembebasan lahan, namun sudah selesai dan ada 14 pabrik yang sudah dibongkar rata dengan tanah dan sudah bersih,” urai Budi.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KA Bandara Solo Ingin Dijadikan Proyek Percontohan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler