Project STOP Rampungkan Pembangunan 2 TPST3R di Pasuruan

Minggu, 28 Februari 2021 – 04:27 WIB
Fasilitas TPST3R (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle). Foto dok Nestle

jpnn.com, PASURUAN - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meresmikan dua fasilitas TPST3R (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kedua TPST3R ini dibangun sebagai kerja sama antara pemerintah daerah Pasuruan dan Project STOP, di mana Nestlé menjadi mitra utama dan penyandang dana kemitraan tersebut.

BACA JUGA: Penuhi Gizi Seimbang, Nestle Cantumkan Produk Berlogo Pilihan Lebih Sehat

Selain itu, mitra strategis Project STOP yaitu Borealis, pemerintah Norwegia, Nova Chemicals, Borouge dan Siegwerk juga turut mendanai Project STOP di Pasuruan.

“TPST3R ini akan mengelola pengumpulan dan pemilahan sampah serta proses daur ulang sampah di kecamatan Lekok dan Nguling, dengan kapasitas sampai 32 ton per hari. Kedua fasilitas ini akan mengumpulkan semua sampah termasuk 1.500 ton sampah plastik pada saat beroperasi penuh pada 2022," ujar Direktur Program Project STOP Mike Webster.

BACA JUGA: Vicky Prasetyo Berduka

Di Pasuruan, bekerja sama dengan masyarakat setempat, Project STOP sejauh ini berhasil membangun sistem pengelolaan dan pengumpulan sampah, termasuk program edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah dari rumah dan pembentukan badan usaha desa yang melayani lebih dari 42.000 warga.

“Project STOP berfokus pada pengelolaan sampah dan peningkatan manfaat sosial seperti kesehatan, perikanan, lapangan kerja, dan pariwisata. Kali ini, kami telah membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, lebih sirkular, dapat dikembangkan, dan dengan biaya lebih ekonomis di kecamatan Lekok dan Nguling, yang terletak di garis pantai dan memiliki tingkat pengumpulan sampah di bawah 1 persen,” jelas Mike. 

BACA JUGA: Unggah Foto Mesra dengan Adik Putri Marino, Bastian Steel Banjir Cibiran

Lebih dari dua hektar lahan telah dialokasikan oleh Kabupaten Pasuruan untuk pembangunan TPST3R.

“Kami sangat senang dengan selesainya pembangunan kedua TPST3R ini. Kami yakin TPST3R ini dapat menjadi pusat pembelajaran pengelolaan sampah yang terintegrasi dan sesuai dengan tujuan di Pasuruan," ungkap Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf. 

Kedua TPST3R dilengkapi dengan sistim pemilahan dan pemprosesan sampah, alat pengelola residu, dan berbagai fasilitas pendukung untuk memproses, dan mendaur ulang sampah, baik sampah organik maupun anorganik, yang dikumpulkan dari rumah-rumah dan tempat usaha.

Di TPST3R yang baru, sampah anorganik akan dipilah, didaur ulang dan dikirim ke industri daur ulang, sementara sampah organik diproses menjadi kompos untuk digunakan bagi pertanian. 

“Kami menghargai kemitraan ini, yang sejalan dengan komitmen Nestlé untuk memastikan 100% kemasan kami dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025, dengan fokus khusus pada pencegahan sampah plastik dan ambisi kami untuk menghentikan kebocoran plastik ke TPA, lautan, dan sungai," seru Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar.

Ganesan juga menegaskan Nestlé terus mendukung berbagai upaya untuk menghentikan kebocoran sampah plastik ke lingkungan di wilayah operasi perusahaan, sehingga manfaat positif sosial dan ekonomi bisa terus dipertahankan.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Doakan Evita Nursanty Jadi Ketum KBPPP


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler