jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus menanggapi wacana duet Prabowo-Airlangga pada Pilpres 2024. Panel mengatakan hal tersebut sesuai dengan hasil Musra yang telah digelar di beberapa wilayah se-Indonesia.
"Saya gak tahu ada kebetulan atau seperti apa bisa jadi ada kebetulan saja tapi hari ini kita bacain tiga hasil musra, musra 23, 25 dan 26 yaitu Aceh, Jambi, Bengkulu dan dari 3 ini Pak Prabowo menang di Aceh dan Bengkulu, Pak Airlangga menang di Jambi," kata Panel saat memaparkan hasil Musra di Jakarta, Rabu (12/4).
BACA JUGA: Ratusan Pendukung Moeldoko Mendominasi Musra XXVIII Kaltim
Bendahara Umum Projo ini menjelaskan baik Prabowo maupun Airlangga keduanya adalah nama-nama yang konsisten berada di puncak klasemen saat Musra dilakukan. Oleh karena itu, Panel menegaskan pihaknya akan komitmen mendukung nama-nama yang telah diamanatkan dari hasil Musra.
"Ya kami harus setia dong dengan apa yang kami jalanin, ini Musra ini kan 9 bulan lebih kan, saya pikir temen temen juga bisa lihat sendiri di lapangan kayak apa, keterlibatan wargamya juga cukup antusias, jadi kami pasti akan setia dari mekanisme yang sudah kami jalankan dan kami akan menggunakan hasil dari Musra ini sebagai titik pijak kami melangkah ke depan," jelas Panel.
BACA JUGA: Peserta Musra Bengkulu Ramai Dukung Ganjar-Moeldoko Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi
"Jadi kalau dilihat dari hasil Musra kan nama nama yang sudah disampaikan 3 besarnya ada Pak Prabowo, secara frekuensi kemenangan Pak Airlangga paling tinggi loh, kemarin kemarin ya berarti dia udah menang 8 kali hari ini tapi secara rekapitulasi dia masih dibawah, ada Pak Airlangga Pak Prabowo, Ganjar, ada Sandiaga Uno," imbuhnya
Hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Jambi menghasilkan nama Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Airlangga mengalahkan Mahfud MD dan Prabowo Subianto. Sementara Prabowo unggul berada di nomor urut satu paling favorit dalam Musra Aceh dan Bengkulu.
Video Terpopuler Hari ini:
BACA JUGA: Kemenangan Airlangga di 6 Musra Bukti Rakyat Menikmati Pembangunan Ekonomi
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif