jpnn.com, JAKARTA - Surabaya Bhayangkara Samator harus menunda keinginannya melaju ke babak final four Proliga 2018/2019.
Hal itu terjadi setelah Samator dipaksa mengakui ketangguhan Jakarta BNI 46 dengan skor 1-3, Minggu (13/1).
BACA JUGA: Proliga: Pertamina Energi Dibayangi Kegagalan Musim Lalu
“BNI main bagus. Banyak kesalahan yang kami lakukan,'' ucap Pelatih Samator Ibarsjah Danu Tjahjono setelah laga.
Ada dua masalah utama Samator. Pertama, pertahanan. Receive mereka lemah, terutama di area baseline.
BACA JUGA: Toiran Perkuat Samator pada Putaran Kedua Proliga
Semua pemain fokus di depan net. Tidak ada pemain yang berjaga di belakang.
Kesempatan itu tidak disia-siakan BNI 46 yang mengirim smes-smes tajam ke belakang.
BACA JUGA: Tim Ramai-Ramai Rombak Skuat Jelang Putara Kedua Proliga
Mengganti tosser utama Nizar Julfikar dengan Yosvani Gonzalez Nicolas cukup membantu. Namun, tidak bedampak kemenangan.
Pada set ketiga, barulah Samator bangkit. Mereka bermain agresif.
BNI 46 yang sudah pede menang dibuat pusing oleh variasi spike Rendy Febrian Tamamilang, Reidel Toiran, dan Rivan Nurmulki.
Samator mampu menciptakan gap poin yang jauh 14-21. Babak ketiga dimenangkan sang juara bertahan.
Upaya membawa pertandingan hingga lima set gagal dilakukan. Pertandingan berhenti di set keempat ketika Samator mandek di poin ke-22.
Kesalahan-kesalahan rupanya menyulut emosi para pemain. Pada poin kritis, 22-22 Samator malah menyumbang poin bagi lawan.
Dapat servis, eh, malah mati sendiri. Rivan menutup laga dengan smes kencang yang melesat di area luar pertandingan.
''Kami sudah melakukan yang terbaik,'' kata Nicolas.
Hingga kini, Samator sudah kalah tiga kali. Tim yang dipenuhi bintang timnas tersebut tidak boleh mengulang kesalahan yang sama.
Saat ini, mereka ada di posisi ketiga klasemen sementara. Jika kalah lagi, bisa-bisa tergeser tim lain. (feb/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alfin Daniel Pratama, Pemain Termuda Proliga
Redaktur & Reporter : Ragil