Prosesi Pengambilan Tanah dan Air di GPN Kulon Progo Lebih Menantang

Minggu, 03 September 2017 – 01:26 WIB
Suasana prosesi pengambilan tanah dan air di Kulon Progo. Foto: istimewa

jpnn.com, KULONPROGO - Kulonprogo akan menggelar Gowes Pesona Nusantara pada Minggu (3/9). Sebelum itu, di Kulon progo digelar prosesi pengambilan tanah dan air yang menjadi ritual khusus di setiap etape yang diikuti.

Mengambil nama Etape Menoreh ini, tanah dan air dilakukan prosesi pengambilannya pada Sabtu (2/9). Nantinya, tanah-air tersebut akan disatukan dengan tanah-air Dari titik lainnya pada monumen Tanah Air Nusantara di kawasan Gunung Tidar, Magelang, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2017 9 September mendatang.

BACA JUGA: Inilah Tanggapan Bupati Soal Antusiasme Warganya Ikuti GPN Kuningan

Berbeda dari prosesi pengambilan tanah dan air di daerah sebelumnya, pada etape Menoreh Kabupaten Kulon Progo yang dilakukan pada Sabtu (2/9) ini bisa terbilang menantang adrenalin serta menunjukkan keguyuban dan kekompakan sebuah daerah.

Pasalnya air yang diambil untuk dijadikan satu dengan 89 titik lainnya dari seluruh Indonesia berasal dari puncak Suroloyo, salahsatu bukit tertinggi di pegunungan Menoreh tepatnya di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo dengan memiliki ketinggian sekitar 1000 meter dari permukaan air laut.

BACA JUGA: Antusiasme Khas Semeru di GPN Lumajang 

Untuk mencapai puncak, dibutuhkan tenaga ekstra karena harus terlebih dahulu harus melewati ratusan anak tangga.

Lokasi pengambilan air ini menjadi spot yang sangat istimewa sehingga dijadikan obyek wisata pemda setempat untuk menikmati indahnya empat gunung besar di Jawa seperti Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro.

BACA JUGA: Ribuan Peserta dari Berbagai Komunitas Ramaikan GPN di Kuningan

Selain itu, kemegahan Candi Borobudur yang berada di Magelang juga dapat dinikmati dengan jelas melalui puncak Suroloyo ini.

Sedangkan tanah yang diambil dari Kabupaten Kulon Progo berasal dari 12 Kecamatan yang dijadikan satu, seperti dari Galur, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Samigaluh, Sentolo, Temon dan Wates.

Budi Hartono kepala bidang olahraga Kulon Progo sekaligus Ketua Panitia Gowes Pesona Nusantara etape Menoreh tersebut menjelaskan bahwa pengambilan tanah dari 12 titik Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo memiliki makna tersendiri.

Yakni, untuk menunjukkan betapa solid dan kuatnya masyarakat setempat terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami berupaya untuk tidak sekadar memberikan tanah dan air dalam perhelatan ini, sehingga melalui prosesi pengambilan melibatkan banyak unsur masyarakat Kulon Progo yang kami dedikasikan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), melalui program Kemenpora Gowes Pesona Nusantara ini," ucapnya.

16 ribu peserta disiapkan untuk ambil bagian, di even yang berlangsung di alun-alun Kulon Progo pada Minggu (3/9) dengan menempuh jarak 12 km, di mana terdiri dari 75% kegiatan bergowes dan selebihnya beraktivitas jalan sehat yang merupakan bagian dari perhelatan tersebut.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Gowes Touring Pesona Nusantara Tiba di Wonosobo


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler