jpnn.com, MEULABOH - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyegel pintu masuk ruang Rektorat Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat.
Koordinator aksi, Irvan mengatakan kalangan mahasiswa terpaksa melakukan penyegelan gedung rektorat karena saat aksi unjuk rasa berlangsung tidak ada satu pun pihak yang berwenang untuk menjumpai mereka.
BACA JUGA: Karyawan JNE Curiga dengan Paket yang Dikirim Seorang Pemuda, Terungkap
"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Teuku Umar," kata Irvan, Jumat.
Dalam aksinya, mahasiswa juga mendesak pihak rektorat untuk menyegerakan pembentukan satgas pelecehan seksual, agar kasus pelecehan seksual yang terjadi di perguruan tinggi negeri setempat tidak lagi terjadi.
BACA JUGA: Buronan yang Paling Dicari Polisi Akhirnya Ditangkap
Irvan mengatakan mahasiswa juga mendesak kepada pimpinan perguruan tinggi negeri setempat, agar memberikan hak dan jaminan kepada korban pelecehan seksual, termasuk menghentikan segala bentuk intimidasi dan intervensi terhadap korban pelecehan seksual di kalangan mahasiswi.
Para peserta unjuk rasa juga meminta Rektor Universitas Teuku Umar Meulaboh memecat oknum pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi dan memberikan sanksi kepada civitas akademika yang melakukan pelecehan verbal maupun nonverbal terhadap mahasiswa/i.
Meski sudah menyampaikan aspirasi di depan Ruang Rektorat, kata Irvan, Rektor dan Wakil Rektor tidak menemui mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.
Karena tidak ada tanggapan, mahasiswa peserta aksi kemudian mengambil tindakan penyegelan gedung rektorat, dan menyatakan aksi penyegelan pintu rektorat akan dibuka sampai dengan tuntutan mereka direalisasikan pihak kampus.
Sementara itu, salah seorang pejabat Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Ahmad Fauzi yang dikonfrimasi terpisah membenarkan adanya aksi penyegelan pintu rektorat oleh mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.
Namun, dirinya mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena masih menghadiri rapat.
Adapun Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh Prof. Jasman J. Ma'ruf hingga berita ini ditulis pada Jumat malam juga tidak merespons upaya konfirmasi yang dilakukan sejak siang hari, meski telah dihubungi via telepon selular miliknya.
Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui Whatasapp yang dikirim terindikasi dibaca namun tidak mendapatkan jawaban untuk dimintai tanggapan dan hak jawab dari pimpinan perguruan tinggi negeri tersebut. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti