jpnn.com - LONDON - Penangkapan 30 aktivis organisasi pencinta alam Greenpeace oleh otoritas Rusia membuat Paul McCartney prihatin. Mantan pemain bass The Beatles tersebut mengaku telah mengirimkan surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
McCartney meminta Putin melakukan intervensi hukum atas kasus itu. Anggota Greenpeace yang ditangkap setelah berdemonstrasi di Samudera Arktik harus dibebaskan.
BACA JUGA: Makin Tua Makin Ngerock
"Akan lebih baik jika kesalahpahaman ini bisa diselesaikan dan demonstran tersebut bisa pulang menemui kembali keluarganya saat Natal. Kami terus berharap," ujar rocker sepuh Inggris tersebut.
Surat itu dikirim bulan lalu dan saat ini telah dipublikasikan melalui situs pribadinya. McCartney yang sedang berada di Jepang menyatakan, Putin belum membalas suratnya.
BACA JUGA: Beyonce-Jay Z Dikabarkan Tak Harmonis Lagi
Tapi, Kedutaan Besar Rusia untuk Inggris telah merespons dengan menjelaskan bahwa kondisi para tahanan tidak untuk diberitakan ke media internasional. Aktivis yang dikenal dengan "Arktik 30" tersebut ditahan setelah mereka memanjat kilang minyak lepas pantai milik pemerintah Rusia pada 18 September sebagai aksi penolakan eksplorasi di kawasan itu.
Penjaga pantai Rusia merangsek ke kapal Greenpeace berbendera Belanda dan menahan para aktivis. Rusia menjebloskan para aktivis tersebut ke beberapa penjara di Saint Petersburg setelah memindahkannya dari Kota Murmansk di Arctic Circle.
BACA JUGA: Andy /rif Jadi Designer Zippo
McCartney yang salah satu hits-nya bersama the Beatles adalah Back in the USSR membantah tuduhan bahwa para demonstran adalah anti-Rusia.
Demonstran itu juga tidak berdemo lantaran membawa misi dari pemerintah Negara Barat. "Saya paham, urusan pengadilan dan presiden Rusia terpisah. Meski demikian, saya ingin bertanya apakah Anda bisa menggunakan pengaruh Anda, apa pun itu bentuknya, untuk mempertemukan kembali para aktivis dengan keluarga mereka?" tulis gitaris kidal tersebut. (AFP/cak/c16/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Kristen, David Naif Minta Anaknya Serius Belajar Islam
Redaktur : Tim Redaksi