Namun Tokoh Komite Pembentukan Pemekaran Privinsi (ABAS), Tjut Agam, mengaku tidak keberatan jika ABAS digabungkan dengan Aceh Lauser Antara (ALA).
"Kalau Pemerintah pusat ingin satukan ALA dan ABAS ini, menjadi saju provinsi pemekaran, tidak masalah. Terpenting harus pisah dengan Provinsi Aceh atau Banda Aceh," katanya di hadapan seratusan peserta diskusi ABAS di Aula Hotel Meuligo, kota Meulaboh.
Dalam pendeklarasikan ABAS tersebut, hadir ratusan masyarakat perwakilan dari enam kabupaten, yakni Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Abdya, Kabupaten Aceh Selatan, dan Kabupaten kepulauan Simeulue. ”Yang hadir dalam absensi, sebanyak 300 perwakilan masyarakat ABAS,” jelas Tjut Agam.
Dalam Grand Desain Besar Penataan Daerah di Indonesia 2010-2025 Kementrian Dalam Negeri (Mendagri), Aceh juga mendapat estimasi melakukan pemekaran pada tahun 2016-2020. Sedangkan tuntutan pemekaran ABAS ini, mulai tergaung sejak tahun 2003 lalu. Namun, Tjut Agam mengaku akan mendesak pemekaran tersebut dapat terealisasi pada tahun 2013 ini.
"Jangan tunggu sampai tahun 2016 nanti. Pada tahun itu, Presiden RI bukan lagi pak SBY, dan kami-kami pun telah meninggal," katanya
Berdasarkan regulasi pun, seperti Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) tidak ada larangan pemekaran. Bahkan pembentukan kebijakan otonomi khusus juga searah untuk mempercepat pembangunan di provinsi ujung barat Indonesia ini.
Seiring upaya proses percepatan pembangunan di ABAS, makanya menagih janji Presiden SBY terhadap pemekaran harus dilakukan kembali. Ini juga demi mensinergikan Sumber Daya Manusia (SDA) yang ada, serta memperkecil rentang kendali pemerintahan yang menghambat pembangunan ABAS.
Hasil pertemuan tersebut, melahirkan keputusan mengirimkan enam orang perwakilan dari masing-masing daerah, seperti Aceh jaya diwakili Azhari, Aceh Barat diwakili Tjut Agam, Nagan Raya diwakili Iwan DP, Abdya diwakili Said Marwan, Aceh Selatan diwakili T Sukandi, dan Kepulauan Simeuleu diwakili T.M. Hasbi.
”Tugas Tim ini, menyampaikan kain panjang yang berisikan pesan singkat kepada Bapak Presiden SBY, agar pemekaran ABAS tidak ditunda lagi,” ungkapnya. (den)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi Pelaku Salat ala SMA 2 Tolitoli Mengaku Iseng
Redaktur : Tim Redaksi