Provinsi Sulut Mendorong Upaya Kementan Dalam Meningkatkan Produksi Pangan

Sabtu, 18 Juli 2020 – 13:53 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Kepala KSP Moeldoko memantau ketersediaan pangan pokok khususnya stok pangan di setiap provinsi melalui video conference dengan kepala dinas di tiap provinsi. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SULAWESI UTARA - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey bekerja keras meningkatkan produksi atau ketersediaan beras sehingga Provinsi Sulut swasembada walaupun pada 2020 ini dihadapkan pandemi covid 19.

Salah satu terobosannya yakni mendorong masyarakat petani memanfaatkan lahan kering untuk menanam padi ladang.

BACA JUGA: Ketua KIP Apresiasi Layanan Informasi Publik Kementan di Kala Pandemi

Olly mengatakan pemerintah Provinsi Sulut sangat serius mengoptimalkan lahan tersebut dengan secara nyata menjalankan gerakan tanam padi ladang.

Menurutnya, program ini tidak hanya untuk mewujudkan swasembada beras namun sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan atau mengurai kemiskinan.

BACA JUGA: Kementan Mendorong Kinerja Ekspor Pertanian Terus Tumbuh Positif

"Ini merupakan salah program operasi daerah selesaikan kemiskinan (OD-SK) di sektor pertanian. Gerakan ini dilakukan untuk memotivasi petani meningkatkan produksi padi ladang dalam rangka mendukung pemantapan swasembada beras di Sulut serta mendorong peningkatan pendapatan petani di era pandemi Covid-19," kata Gubernur Olly didampingi Ketua TP-PKK Sulut Rita Dondokambey Tamuntuan saat melakukan gerakan tanam padi ladang di Desa Pinaesaan, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Jumat kemarin (17/7).

Pada gerakan tanam tersebut, Olly sekaligus memberikan bantuan bibit kepada para petani agar mempercepat dan memperluas penanaman padi ladang. Langkah ini sangat baik dilakukan demi menjaga ketahanan pangan di Sulut ditengah Pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Jelang IdulAdha, Mentan Syahrul Pantau Ternak Hewan di Subang

"Padi ladang ini juga meningkatkan sektor perekonomian di Sulut. Saat ini bantuan bibit padi ladang sudah disalurkan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota lewat Dinas Pertaniam Sulut," tuturnya.

Oleh karena itu, Olly secara tegas mengajak masyarakat bumi nyiur melambai Sulawesi Utara untuk memanfaatkan lahan dengan menanam padi ladang di masa pandemi covid 19 ini.

"Padi ladang sangat cocok ditanam didaerah kering, dan ini bisa dimanfaatkan petani di seluruh daerah yang ada di Sulut," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Sulut Novly Wowiling menambahkan pemerintah Provinsi Sulut mendorong upaya Kementan meningkatkan produksi pangan melalui mekanisasi pertanian dan teknologi tepat guna lainya yang modern.

Mekanisasi pertanian menjadi kebutuhan petani saat ini agar berhasil dalam proses budidaya dengan produksi tinggi.

"Dengan mekanisasi upaya peningkatan dan memantapkan persediaan pangan menjadi aman, kesejahteraan petani juga turut naik," ucapnya.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan mendorong langkah nyata Gubernur Sulut dalam meningkatkan produksi beras.

Menurutnya, pemanfaatan lahan untuk tanam padi ladang merupakan langkah nyata merealisasikan terobosan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin terwujudnya swasembada beras melalui percepatan tanam khususnya tanaman padi di semua daerah pada Musim Tanam (MT) II Tahun 2020 pada 5,6 juta hektare lahan.

"Kementerian Pertanian siap membantu upaya peningkatan produksi ini dengan menyalurkan bantuan benih, pupuk, obat-obatan, alat mesin pertanian, asuransi pertanian dan dana KUR (kredit usaha rakyat). Hal itu dilakukan guna menjaga ketahanan pangan nasional selama masa pandemi virus corona Covid-19 tengah berlangsung," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan percepatan tanam dan program mengoptimalkan panen dapat menambah beras hingga 12,5 juta sampai 15 juta ton beras sampai akhir Desember 2020.

"Dengan demikian, dalam kondisi apapun pangan secara nasional tersedia dengan baik. Saya optimistis jika pemerintah pusat dan daerah sinergi memprioritaskan program pertanian, Indonesia mampu terhindar dari ancaman krisis pangan yang akan terjadi pasca pandemi Covid-19 seperti yang diingatkan FAO (Food and Agriculture Organization)," tutur Syahrul.(IKL/JPNN)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler