jpnn.com, SEMARANG - Pengerjaan bandara internasional baru, Ahmad Yani di Semarang Jawa Tengah terus dikebut.
Saat ini pembangunan bandara paket I tersebut sudah mencapai 90 persen.
BACA JUGA: Sukses Pasar Karetan Bakal Disusul Pasar Pancingan di NTB
Progres yang tepat mengingat Maret 2018 bandara itu sudah harus selesai dan bisa digunakan.
Menpar Arief Yahya menyebut buat pengembangan destinasi itu, membutuhkan 3A, yakni Atraksi, Akses dan Amenitas.
BACA JUGA: Menpar: Sahid Osing Harus Siap Sharing Ekonomi Digital
Di sisi Akses, maka Airports, Airlines dan Authority (Airnav) menjadi kuncinya, karena 75% wisman masuk ke Indonesia melalui udara.
“Hadirnya Bandara A Yani dengan kapasitas yang lebih besar, akan menjadi peluang yang bagus. Untuk mengembangkan Joglosemar, Jogja Solo Semarang yang dikembangkan dengan ikon Borobudur,” kata Arief.
BACA JUGA: Polemik Ijen, Begini Penjelasan Menpar dan Menteri LHK
General Manager PT Angkasa Pura I, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Letkol CPN Maryanto menjelaskan, pembangunan bandara paket I berupa pengerjaan akses jalan, stabilitas tanah Zona II area parkir, serta akses kargo.
"Akses jalan sudah baik, mulai dari masuk jalan PRPP sampai Kampung Laut dilanjut akses ke beberapa proyek lainnya. Sisanya 10 persen kekurangannya terkait pengurukan jalan dan finishing," kata Maryanto.
Untuk pengerjaan paket II sudah rampung 100 persen. Yaitu pengerjaan area parkir pesawat (apron) serta landas hubung (track way) seluas 72.552 meter pesegi.
Saat ini sedang masa pemeliharaan yang selanjutnya akan dilakukan serah terima.
"Untuk paket III merupakan pengerjaan terminal. Sudah dilakukan pengerjaan sejak Mei lalu dengan dilakukan penunjukan kontraktor proyek oleh Waskita Karya," katanya.
Sedangkan untuk progres pengerjaan terminal sendiri saat ini sudah mencapai 30 persen.
Yaitu berupa pengerjaan tiang pancang yang digunakan untuk membuat menara traffic air control.
Termasuk pengurugan tanah sebagai akses jalur alat berat dititik pemancangan di Utara terminal bandara.
Nilai kontrak pembangunan terminal Rp 930 miliar dari Rencana Kerja Anggaran (RKA) sebesar Rp 1 triliun.
Sementara, untuk paket IV pihaknya mengaku saat ini sedang berjalan dengan paket pengerjaan fasilitas penunjang bandara.
Pengerjaan paket IV akan berjalan simultan dengan pembangunan terminal, dan diharapkan bisa rampung bersamaan.
"Kami optimis Maret 2018 bandara sudah dalam beroperasi sesuai instruksi presiden. Nanti Januari akan dilihat perkembangannya agar bisa dioperasikan pada Maret 2018 mendatang," tukasnya.
Bandara Internasional Ahmad Yani akan terlihat modern dengan fasilitas yang lebih canggih.
Seperti bangunan dua tingkat dengan ruang tunggu berada di atas, sedangkan pintu kedatangan dan keberangkatan ada di lantai bawah.
Fasilitas lainnya eskalator, lift, dan garbarata sebagai akses penumpang menuju pesawat dari ruang tunggu.
Luas total area bandara termasuk terminal adalah sepuluh kali lipat dibanding luasnya sekarang atau 58 ribu meter pesegi.
Mampu menampung 6-7 juta penumpang per tahun.
Dibanding sekarang yang hanya mampu berkapasitas 800 ribu penumpang karena luasan hanya 6700 meter persegi. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... GenWI Thailand Siap Viralkan Pariwisata Indonesia di Medsos
Redaktur & Reporter : Natalia