jpnn.com - JOGJA – Penolakan warga yang terkena dampak langsung atas pembangunan bandara baru di Kulonprogo tak membuat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sultan Hamengku Buwono X langsung turun tangan. Raja Keraton Yogyakarta itu memilih menyerahkan persoalan itu ke Tim Percepatan Pembangunan Bandara.
“Sudah ada tim yang melakukan sosialisasi,” kata Sultan HB X seperti dikutip Radar Jogja. Menurutnya, Tim Percepatan Pembangunan Bandara sudah diberi kewenangan penuh untuk menuntaskan pembangunan bandara.
BACA JUGA: Polda Kepri Bongkar Bisnis Wisata Narkoba dan Pesta Seks
Sultan menegaskan, dirinya tak perlu turun tangan. “Saya tidak mau melakukan intervensi,” kilahnya.
Pembangunan bandara internasional di Temon, Kulonprogo, itu saat ini masih mendapatkan penolakan warga, terutama yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT). Aksi terakhir WTT adalah menghadang petugas yang akan memasang patok koordinat untuk lahan bandara.
BACA JUGA: Begini Cara PSK Layani Pria Hidung Belang di Dolly
Karenanya Sultan mengakui bahwa pembangunan bandara tidak berlangsung mulus. ”Yang melakukan penghadangan itu paling yang tidak setuju pembangunan bandara. Kita lihat nanti perkembangannya,” ujarnya.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengakui adanya sejumlah warga yang menolak pembangunan bandara dengan melakukan penghadangan pemasangan patok titik koordinat. Mereka yang menghadang berasal dari sejumlah warga dari dua dusun di Desa Glagah. ”Penghadangan itu karena ada miskomunikasi saja,” katanya.
BACA JUGA: Penyelam dari Pulau Derawan Temukan Jenazah Gunawan
Hasto menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, sebenarnya kepala desa setempat sudah menyampaikan kepada kepala dukuh seputar rencana pematokan. Namun, kepala dukuh belum menyampaikan kepada warga. “Sehingga ke depan memang komunikasi perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Hasto menambahkan, memasang patok di wilayah yang sebagian warganya belum setuju bukan hal mudah. Tapi seiring perjalanan waktu, warga akan menerima dan mendukung pembangu-nan bandara.
“Sikap setuju dan tidak setuju tidak salah, yang penting dikomunikasikan. Wong tidak sepakat itu bisa disepa-katkan kok,” jelas Hasto. (eri/laz/ong/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak-anak, Jangan Takut sama Polisi ya...
Redaktur : Tim Redaksi