JAKARTA - Proyek-proyek pengadaan barang di DPR selama ini selalu memantik perhatian publik. Terlebih lagi, karena proyek-proyek DPR itu tidak hanya sekedar terkesan fantastis dari segi anggaran tetapi juga mengundang kontroversial.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyatakan bahwa proyek di DPR yang sarat kontroversi seperti perawayan gedung, renovasi ruang rapat, papan selamat datang, renovasi parkir motor, toilet, kalender, makanan rusa, merupakan tindakan yang keterlaluan. "Itu menghina intelektualitas dan pengkhianatan terhadap rakyat," kata Fadli Zon kepada JPNN, Selasa (17/1).
Menurutnya, pimpinan DPR harus bertanggung jawab penuh. Termasuk dalam hal proyek ruang baru Badan Anggaran (Banggar) DPR, Fadli mensinyalir pimpinan DPR dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) telah lalai. "Jika mereka tahu, berarti memang ada kolaborasi. Jika tak tahu, berarti pimpinan DPR dikerjai oleh Sekjen DPR," ulasnya.
Untuk itu, Fadli Zon mendesak agar Sekjen DPR RI Nining Indra Saleh dikenai sanksi. "Jika perlu dicopot. Harus ada sanksi pada Sekjen dengan mengganti atau malah memperkarakan secara hukum," desaknya.
Untuk itu pula, katanya, sudah saatnya KPK masuk untuk melakukan penyelidikan atas proyek-proyek DPR. Sebab, proyek-proyek bernilai fantastis di luar kenormalan ini jelas merusak kredibilitas DPR. "Ini malah meneguhkan stigma bahwa DPR menjadi sarang koruptor," imbuhnya.
Meski demikian anak buah Prabowo Subianto itu juga mengingatkan agar kontroversi proyek-proyek DPR tidak membuat publik lalai tentang hal serupa di jajaran pemerintah. "Poyek semacam ini juga sangat mungkin terjadi di ranah eksekutif, namun belum ada yang membeberkan ke publik. Saatnya menyingkap korupsi dan pemborosan anggaran dana rakyat," cetusnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaga Nama Baik DPR, Nining Disarankan Mundur
Redaktur : Tim Redaksi