BONTANG -- Insiden mematikan terjadi saat pembangunan proyek Kaltim 5 di area PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Rabu (12/2) lalu. Seorang pekerja bernama Tukiyo (40), jatuh dari ketinggian 8,18 meter sekira pukul 14.30 Wita.
Warga perumahan BTN PKT itu sempat kritis sebelum akhirnya tewas di RS PKT sekira pukul 19.05 Wita.
Informasinya, korban yang tewas itu adalah karyawan PT Panca Duta Prakarsa. Perusahaan itu merupakan subkontraktor PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT)-Toyo Engineering, selaku konsorsium proyek Kaltim 5. PT Panca mengerjakan pembangunan penampungan air laut atau sea water intake (SWI) di Kaltim 5.
BACA JUGA: Honorer K2 Tertua di Sidrap, Mengabdi Sejak 1982
Kejadiannya, saat itu korban bersama 20 pekerja lainnya sedang bekerja di area SWI proyek Kaltim 5. Di sana, mereka sedang memasang pipa scafolding di ketinggian 8,18 meter dari dasar. Nahas, korban pun terlpeleset dan jatuh ke tanah.
“Korban ini sedang memasang scafolding untuk persiapan pemasangan atap SWI. Saat bekerja, korban sudah menggunakan body harness (tali pengaman). Saat akan berpindah, korban melepas body harness. Saat pindah itulah, korban terpeleset dan jatuh,” kata Humas PKT HM Eduarsyah, kemarin.
BACA JUGA: Nelayan Menghilang Terseret Ombak
Usai terjatuh itu, korban langsung dilarikan ke RS PKT. Nahas, luka berat yang diderita korban membuatnya tak mampu bertahan. Korban pun dinyatakan tewas. Saat ini, proses penanganan korban dilakukan oleh Polres Bontang.
“Selanjutnya korban diterbangkan ke Balikpapan dan pagi tadi (kemarin, Red.) diterbangkan lagi ke Jakarta. Jenazah korban dikirim ke tempat tinggalnya di Cilacap. Semuanya (santunan hingga pemberangkatan, Red.) ditanggung IKPT,” kata Eduarsyah.
BACA JUGA: Serahkan Rekaman Bukti Korupsi Wali Kota Sibolga ke KPK
Lalu, apakah insiden tersebut mengganggu pembangunan" Eduarsyah menyebutnya tidak. Kata dia, pembangunan akan terus berjalan.
“Kasusnya kan masih ditangani polisi. Pastinya (pembangunan, Red.) tidak mengganggu. Sebagai informasi, saat ini progres pembangunan proyek Kaltim 5 secara keseluruhan sudah mencapai 92 persen,” ujarnya.
Terpisah, Kapolres AKBP Heri Sasangka melalui Kasat Reskrim AKP Tasimun mengatakan, untuk saat ini tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa itu sudah dipasang police line (garis polisi). Itu dilakukan untuk mempermudah proses penyidikan polisi, untuk mengungkap kecelakaan (laka) kerja tersebut.
“TKP sudah kami police line. Unit Identifikasi juga sudah mengambil beberapa alat bukti serta mengambil gambar TKP. Hingga saat ini (kemarin, Red.) sudah tiga saksi kami periksa terkait kejadian ini. Dua saksi kami periksa siang dan satu saksi kami periksa malam,” kata Tasimun. (gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pergantian Hari, Kelud Meletus Dua Kali
Redaktur : Tim Redaksi