Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban Butuh Investasi Rp40 Triliun

Minggu, 01 Desember 2019 – 04:06 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, Jumat (29/11). Foto: BPMI Setpres

jpnn.com, SUBANG - Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat direncanakan pada Juni 2020 akan dilakukan soft opening tahap pertama.

Pelabuhan Patimban nantinya pada 2027 akan menjadi pelabuhan besar yang akan difungsikan untuk kegiatan ekspor industri otomotif dari Indonesia ke luar negeri.

BACA JUGA: Jokowi Punya Harapan Besar untuk Pelabuhan Patimban di 2027

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, proyek pembangunan Pelabuhan Patimban membutuhkan investasi sekitar Rp40 Triliun.

"Sebesar Rp23,5 Triliun didapatkan dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) yaitu untuk tahap 1 fase 1 sebesar Rp14 Triliun dan tahap 1 fase 2 sebesar Rp9,5 Triliun," jelas Budi.

BACA JUGA: Masih Tahap Pembangunan, Pelabuhan Patimban Akan Diserahkan ke Swasta

Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan kata Budi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap 1 fase 1, akan diselesaikan pada November 2020 dengan kapasitas kapasitas 218.000 kendaraan untuk terminal kendaraan dan 250 ribu TEUs untuk terminal peti kemas.

Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan pada tahap 1 fase 2 yang ditargetkan pada 2021 - 2023, dengan kapasitas optimum untuk kendaraan itu adalah 600 ribu kendaraan dan kontainer sejumlah 3,75 juta TEUs.

BACA JUGA: Pertengahan 2020, Pelabuhan Patimban Ditargetkan Sudah Beroperasi

"Tahap dua dan tahap tiga akan dilakukan pada 2024-2027 yaitu dilakukan pengembangan terminal peti kemas hingga mencapai kapasitas maksimal yaitu di atas 7 juta TEUs," kata dia.

Total luas pelabuhan ini adalah 654 hektar dengan rincian 300 hektar untuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan serta 354 hektar akan diperuntukkan back up area berisi area pergudangan, perkantoran, pengelolaan, dan area bisnis.

Diharapkan dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban secara keseluruhan, bisa mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas (ekspor-impor) kendaraan di Tanjung Priok di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi minyak dan gas.

Sementara itu, paralel dengan pembangunan terminal, saat ini Kementerian PUPR tengah membangun akses jalan dari dan menuju Pelabuhan Patimban yang ditargetkan akan selesai pada April 2020 mendatang, sebelum pelaksanaan soft launching Pelabuhan Patimban.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler