jpnn.com, JAKARTA - PT Antam masih memiliki posisi keuangan yang cukup solid dengan nilai kas setara sebesar Rp4,29 triliun.
Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito menjelaskan, proyek kunci Antam saat ini yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) berjalan dengan on track dengan realisasi kontsruksi 92 persen sampai dengan akhir 2018.
BACA JUGA: Naik Signifikan, Laba Antam Sepanjang 2018 Capai Rp 874,42 Miliar
Direncanakan pabrik Feronikel Haltim (Line 1) memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi di mana konstruksi pabrik direncanakan selesai pada semester pertama 2019.
"Nantinya dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel Antam sebesar 50 persen dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar 27 ribu TNi menjadi 40.500 TNi per tahun," jelasnya.
Sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral, terutama untuk mengolah cadangan bijih nikel kadar rendah, pada 2018 perseroan menandatangani Head of Agreement (HoA) Proyek Pengembangan Pabrik Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace Halmahera Timur dengan mitra strategis Ocean Energy Nickel International Pte. Ltd (OENI).
BACA JUGA: Antam Target Jual 30 Ton Emas
Proyek NPI Blast Furnace memiliki total kapasitas produksi mencapai 320 ribu ton NPI atau setara dengan 30 ribu ton nikel dalam NPI (TNi) yang terdiri dari delapan line produksi.
"Direncanakan dua line pertama akan memulai fase produksi pada triwulan ke-4 pada 2020," tandasnya.
Dalam pengembangan komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun (Tahap 1).(chi/jpnn)
BACA JUGA: 51,2 Persen Saham Freeport Resmi Milik Inalum, Lunas!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antam Luncurkan Emas Batangan dengan Pelindung CertiCard
Redaktur & Reporter : Yessy