LHOKSEUMAWE-Wacana LNG Arun akan dialihkan jadi terminal gas Arun tampaknya tinggal selangkah lagi. Saat ini saja perusahaan kilang gas ini hanya tinggal menunggu alokasi LNG. Apalagi Pertamina sedang berupaya memperjuangkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Demikian diungkapkan Vice President Engineering and Project Gas PT Pertamina, Daniel S Purba, kemarin, dalam pertemuan dengan Walikota Lhokseumawe, H Munir Usman, di ruang walikota. “Kita tengah berupaya memperjuangkan kepada Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menyetujui alokasi LNG untuk PT Arun yang akan difungsikan menjadi Terminal Gas pasca tahun 2014, “katanya kemarin.
Dia menambahkan, alih fungsi kilang LNG Arun menjadi Terminal Gas sudah disetujui. Kini tinggal menunggu persetujuan Menteri ESDM agar memprioritaskan alokasi LNG untuk Arun, nantinya akan disuplai guna memenuhi kebutuhan domestik. “Kalau alokasi LNG tidak disetujui, maka proyek ini tidak bisa jalan,” kata Daniel S Purba.
Menurut Daniel, Pertamina telah melayangkan surat kepada Menteri ESDM supaya mempertimbangkan pengalokasian LNG untuk Arun. Semua stakeholder, kata dia, juga sudah disurati dengan harapan memberi dukungan.
“Proyek ini (Terminal Gas) bersaing dengan proyek di Belawan. Jadi harus (dipilih) salah satu, jangan dua-duanya, tidak akan jalan. Dan, yang sedang kita perjuangkan, alokasi LNG untuk Arun diprioritaskan. Karena kalau Arun jalan bisa memenuhi kebutuhan LNG untuk industri di dua provinsi: Aceh dan Sumatera Utara,” katanya.
Sebelumnya dalam pertemuan dengan Wali Kota Munir Usman, Daniel menyebutkan, salah satu kunci keberhasilan proyek tersebut adanya dukungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Jika tidak, kata dia, maka rencana Pertamina memanfaatkan kilang Arun menjadi Terminasl Gas tidak akan berjalan. “Kami kemari meminta dukungan pemda mulai dari proses perizinan, Amdal yang sedang kita lakukan, sampai pengoperasian supaya yang kita cita-citakan bisa terealisasi,” sebut Daniel.
Didampingi Vice President Director PT Arun NGL Fuad Buchari, Daniel menambahkan, proyek ini tidak hanya menghidupkan PT PIM dan PT AAF, tapi juga mampu membangkitkan listrik kebutuhan Aceh dan Sumut dengan memanfaatkan generator yang sudah ada di PT Arun. “Nantinya kita bangun pipa untuk suplai gas dari Arun sampai ke Medan. Sepanjang jalur pipa, industri bisa tumbuh dengan sendirinya,” katanya.
Wali Kota Munir Usman mengatakan, Pemko Lhokseumawe mendukung proyek Terminal Gas untuk revitalisasi industri di Aceh. Pemerintah pusat dan Pertamina, kata dia, tidak perlu khawatir dan jangan terpengaruh dengan kejadian kekerasan bersenjata belakangan ini. “Kendala pasti ada, tapi bisa sama-sama kita cari solusinya. Yang jelas program ini harus sukses, kalau tidak berjalan kami kecewa,” kata Munir Usman didampingi Sekda Arifin Abdullah. (msi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebutuhan Gas Domestik Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi