jpnn.com, BANTUL - Penghuni puncak klasemen sementara Liga 1 2018, Barito Putera FC akan menghadapi lawan yang terbilang ringan pada pekan ke-12 kali ini.
Ya, Skuat asuhan Jacksen F Tiago akan menantang PS Tira di Stadion Sultan Agung Bantul, Senin (4/6) malam nanti.
BACA JUGA: Laga Persija Vs Persebaya Batal, Gede Widiade Lapor PT LIB
Mengoleksi 20 poin dengan meraih enam kemenangan, dua hasil imbang dan tiga kali menelan kekalahan.
The Yellow River kini menjadi penguasa sementara klasemen Liga 1, hanya terpaut selisih gol saja dari runner up PSM Makassar yang juga mengoleksi poin yang sama.
BACA JUGA: Tanpa Pemain Pilar, Borneo FC Dapat Pujian Setinggi Langit
Pelatih kepala Jacksen F Tiago menilai, anak asuhnya akan mengahadapi tantangan yang berat, seperti kata pepatah yang menyebut mempertahankan lebih sulit daripada merebut.
"Tentu saja mempertahankan jauh lebih sulit daripada merebut. Semua tim saat ini memfokuskan perhatiannya pada kita. Siapapun, pasti termotivasi untuk mengalahkan sang pemuncak klasmen," kata Jacksen.
BACA JUGA: Kesabaran Muhammad Sihran Akhirnya Berbuah Manis
PS Tira akan menjadi tantangan Barito Putera di puncak klasemen. The Yellow River harus membuktikan kelayakan mereka sebagai kandidat juara.
"Ujian sesungguhnya dimulai dari sini. Kelayakan kita sebagai pemimpin klasmen akan dilihat pada laga melawan PS Tira. Kita harus menunjukkan konsistensi agar bisa meraih target yang kita harapkan di akhir musim," tambah Jacksen.
Sayangnya, Barito tidak bisa turun dengan kekuatan penuh ketika melawat ke markas PS Tira. Sejumlah andalannharus absen dengan alasan yang berbeda-beda.Tercatat ada lima pilar yang tak masuk dalam daftar 20 pemain yang dibawa ke Jogja. Mereka adalah Hansamu Yama Pranata, Gavin Kwan Adsit, M Raffi Syarahil, M Riyandi, dan Douglas Packer.
Empat nama pertama absen lantaran mendapat panggilan dari Timnas Indonesia U19 dan U23. Sementara untuk Douglas, dirinya masih sibuk dengan proses penyembuhan cedera yang didapatnya beberapa waktu lalu.
"Douglas masih dalam proses penyembuhan. Saya tidak mau ambil resiko karena kita masih punya pertandingan penting lawan Sriwijaya FC tanggal 8 nanti. Sementara pemain lain yang dipanggil Timnas, saya tidak khawatir. Lagipula kita sudah biasa ditinggal beberapa pemain andalan kita. Tidak masalah, karena pemain lain siap menggantikan," kata Jacksen.
Sedangkan PS Tira kini tengah terpuruk setelah berada di zona merah tepatnya posisi 16 dengan hanya mengoleksi 13 poin. The Army telah menelan enam kekalahan, sekali imbang dan hanya mampu meraih empat kemenangan dari sebelas laga yang sudah dimainkan.
Kondisi mereka diperparah dengan didepaknya Rudi Eka Priyambada dari kursi kepelatihan. Dari lima laga terakhir yang mereka jalani, PS Tira hanya mampu meraih 6 poin. Tak begitu buruk, tiga poin diantaranya mereka dapat saat bertandang ke markas lawan tepatnya kala bersua PSIS Semarang dengan skor 2-0.
Akan tetapi kekalahan di laga kandang terakhir atas Perseru Serui 1-0 dan kekalahan selanjutnya di Surajaya Lamongan saat melawat ke markas Persela Lamongan 1-4 membuat manajemen PS TIRA habis kesabaran.
Menanggapi hal ini, Jacksen menegaskan anak asuhnya tetap akan datang ke Jogja dengan penuh kewaspadaan. Dimata Jacksen, PS Tira justru memiliki kans untuk mengejutkan.
"Tidak ada pilihan lain bagi mereka selain untuk bangkit. Jadi kita harus tetap waspada. Tinggal bagaimana kita fokus mempersiapkan tim kita, tanpa harus terpengaruh dengan tim lawan. Kalau kita melihat mereka sebagai tim lemah, maka kita akan merasakan dampak seperti kita melawan Persela Lamongan kemarin. Kita wajib waspada," kata Jacksen.
Asisten Pelatih PS Tira, Miftahudin Mukson yang kini menangani tim untuk sementara mengungkapkan ambisi mereka untuk bangkit. Pasalnya, selama menggantikan Rudi Eka, Miftahudin sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan cermat. "Segala sesuatu sudah dipersiapakn mulai transisi yang diharapkan bisa berjalan bagus," harapnya.
Namun, yang menjadi perhatian sejak awal Miftahudin adalah lini pertahanan timnya. Pasalnya, timnya kini sudah kemasukan 23 gol hingga pekan ke-11. Dengan ratio kebobolan 2,1 persen tentu bukan hal yang baik untuk pertahanan sebuah tim.
Diluar itu, Miftahudin tetap menaruh respek kepada Barito Putera musim ini. "Bersama Jacksen, perlahan tapi pasti tim ini mampu menunjukan gaya permainan yang berbeda dari tim lain di Indonesia. Dan posisi puncak saya kira pantas mereka sandang saat ini," pujinya.(bir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Jadi Cibiran, Srdan Lopicic Kini Panen Pujian
Redaktur & Reporter : Budi