jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara PSI Rizal Calvary Marimbo meyakini musim mudik tahun ini bakal memberi keuntungan elektoral yang sangat besar bagi Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, jutaan pemudik bakal merasakan langsung manfaat dari infrastruktur yang dibangun pemerintah selama empat tahun terakhir.
“Juru kampanye terbaik Presiden Jokowi adalah infrastruktur. Infrastruktur tidak pandai beretorika atau mengolah kata. Untuk meyakinkan publik, infrastruktur hanya pasif tapi efektif meyakinkan publik. Tidak bergerak tapi mampu menggerakan orang untuk memilih kembali Presiden Jokowi pada 2019 nanti,” ucap Rizal dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/6).
BACA JUGA: Amien Rais Kalah di TPS Sendiri, Mau Bersaing Lawan Jokowi?
Rizal bahkan yakin pengalaman mudik tahun ini bisa mengubah pandangan pembenci Jokowi paling keras sekali pun. Pasalnya, setelah merasakan langsung, mereka tidak akan mampu menyangkal keberhasilan Jokowi.
"Inilah bedanya, Jokowi menawarkan experience campaign atau pengalaman, sedangkan oposisi menawarkan retorika dan fake news campaign. Ini yang akan membuat posisi presiden semakin kuat di mata publik. Di satu sisi kita juga tidak punya oposisi yang berkualitas,” ucap dia.
BACA JUGA: Kok Cak Imin Jadi Ambisius? Begini Ceritanya
Rizal mengatakan, infrastruktur mudik tersebut berupa jalan tol, pelabuhan, bandara, terminal, stasiun kereta, jalan umum yang semakin maju dan modern yang dibangun pemerintahan Jokowi-Jk selama ini.
“Digabung semua presiden sebelumnya, Jokowi membangun infrastruktur terpanjang, terbanyak, termasif sepanjang sejarah republik ini walau baru empat tahunan. Mana ada negara yang makmur karena mengabaikan infrastruktur?” ucap dia.
BACA JUGA: Mbak Eva: Grace Bisa Jadi Ikon Melawan Fitnah Seksual
PSI optimistis, daya saing infrastruktur Indonesia akan terus menguat selama Jokowi duduk di kursi presiden.
Sebelumnya, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia melonjak untuk periode 2017-2018 sebagai dampak dari masifnya pembangunan infrastruktur.
“Kalau, pada periode 2015-2016 Indonesia berada di posisi 62. Jadi, pada periode 2017-2018 naik 10 peringkat ke posisi 52. Ini jadi modal besar untuk mengerek daya saing industri kita ke depan,” papar Rizal. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantang Jokowi, Amien Rais Pastikan Siap Kalah
Redaktur & Reporter : Adil