jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie mengaku prihatin dengan perdebatan soal pencalonan Tri Rismaharini di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, perdebatan itu sudah mengarah kepada kekerasan gender.
“Saya kok heran yah, perdebatan ini sudah menjurus ke arah kekerasan gender. Semua orang ribut mecalonkan Risma, tapi persoalannya baik yang mencalonkan maupun yang menolak Risma meninggalkan Surabaya, tidak pernah secara langsung menanyakan keinginan hati Ibu Risma,” kata Grace kepada wartawan, Kamis (11/8).
BACA JUGA: Warga NTT di DKI Desak Ahok-Heru segera Deklarasi
Kekerasan gender yang dimaksud Grace karena Risma -sapaan akrab Tri Rismaharini- karena tidak melibatkan wali kota Surabaya itu dalam perdebatan pencalonannya di Pilkada DKI.
Apa yang dialami Risma juga digambarkan Grace sebagai bukti bahwa perempuan di politik masih ditempatkan sebagai objek bukan subjek.
BACA JUGA: "Yang Ngomong Ini Ruhut, Kader Demokrat Pendukung Ahok"
“Perempuan dan pemimpin sebaik Ibu Risma pun masih diperlakukan hanya sebagai objek, seolah seperti batu yang tidak memiliki keinginan hati sendiri," katanya.
Grace sendiri meyakini bahwa dimanapun Risma ditempatkan dan memimpin akan memberikan maslahat, entah di Surabaya ataupun di Jakarta.
BACA JUGA: SBY Belum Tahu, Ruhut Sebut Koalisi Kekeluargaan Aneh
“Sejak awal PSI selalu menyebut Ibu Risma itu orang baik, bagi PSI orang baik itu ditempatkan dimana saja pasti akan tetap berbuah manis. Tapi bagaimanapun semua keputusan ini akhirnya berpulang kepada Ibu Risma sendri," katanya.
Namun Grace agak menghindar ketika ditanyakan mengenai faktor Megawati Soekarnoputri yang pada akhirnya akan memastikan polemik pencalonan Risma di DKI.
“Ya saya tidak punya pretensi apapun untuk menilai apakah PDIP dan tentu Ibu Megawati Seokarnoputri sebaiknya mengajukan atau tidak mengajukan Risma di DKI, PSI tetap solid bersama Ahok,” katanya.
Grace percaya dua orang perempuan hebat ini akan memutuskan yang terbaik berdasarkab intuisi keperempuanannya.
“Persoalan ini memang rumit, namun sebagai perempuan, saya yakin Ibu Mega dan Ibu Risma adalah dua sosok perempuan hebat. Pada akhirnya baik Ibu Mega dan Ibu Risma paling tahu yang harus keluar sebagai keputusan mereka. Perempuan hebat seperti Ibu Mega dan Ibu Risma pada akhirnya akan mendengar suara hati mereka," katanya. (jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Usung Ahok, Demokrat Siapkan Risma
Redaktur : Tim Redaksi