jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menilai Prabowo Subianto bersikap permisif terhadap korupsi. Hal itu tercermin dari pernyataannya pada saat debat capres tidak mempermasalahkan mantan koruptor diusung jadi caleg, asalkan uang yang dikorupsi tidak seberapa.
"Hal ini mempertontonkan kepada publik seberapa rendah komitmen antikorupsi Pak Prabowo. Bahkan saya menilai beliau mendukung koruptor untuk tetap berkiprah di jagad politik nasional. Ini adalah soal efek jera bahwa sekali kamu korupsi, maka karier politikmu tamat," kata Dedek.
BACA JUGA: Pernah Keluarkan Duit demi Jokowi, Adik Prabowo Hanya Minta Satu Hal Ini
Juru Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf ini mengingatkan kembali tentang bahaya korupsi, walau dalam jumlah kecil. Dia menegaskan bahwa korupsi adalah racun bagi peradaban demokrasi Indonesia.
"Korupsi bukan soal besar kecilnya, korupsi adalah soal dampak sistemik. Tidak peduli besar atau kecil uang yang dikorup, dampaknya sama buruknya bagi rakyat, terutama mengingat kualitas kebijakan yang dihasilkan. Capres yang memiliki komitmen antikorupsi pasti paham ini," terang dia.
BACA JUGA: Penyesalan Adik Prabowo Pernah Biayai Jokowi di Pilkada DKI
Sebagai ketua umum Gerindra, lanjut Dedek, Prabowo punya kekuatan untuk membersihkan politik dari korupsi. Salah satunya dengan tidak mencalonkan orang yang terindikasi korup atau pernah terbukti korupsi untuk jabatan penting.
"Pak Prabowo sebagai ketum Gerindra memiliki power untuk menyeleksi kumpulan calegnya agar bersih dari koruptor, tapi beliau tidak melakukan itu," tutup Dedek. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Kiai Maruf Amin Semakin Yakin Menang Telak di Jatim
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong, Jangan Ada Lagi Sontekan Jawaban saat Debat Pilpres 2019
Redaktur & Reporter : Adil