jpnn.com - JAKARTA - Perwakilan PSIS Semarang akhirnya menyerahkan memori banding ke PSSI, kemarin (5/12). Manajemen Mahesa Jenar--julukan PSIS-- berharap pemain bisa mendapatkan keringanan.
General Manager PSIS Kairul Anwar menjelaskan bahwa pihaknya membawa berkas yang tak sedikit. Itu karena semua ofisial dan pemain diwakili olehnya.
BACA JUGA: Muenchen vs Leverkusen: Sama-Sama Menyerang
"Berkasnya sampai tiga bendel, karena semua jadi satu. Dikoordinir oleh manajemen," katanya saat ditemui usai menyerahkan memori banding, tadi malam.
Lelaki berkacamata tersebut berharap, Komisi banding (Komding) PSSI memberikan keringanan, tapi untuk pemain. Dia dan manajemen mengaku rela disanksi sangat berat, asalkan anak buahnya bisa melanjutkan karir di dunia sepak bola.
BACA JUGA: Real Madrid vs Celta Vigo: Los Blancos Berburu Rekor Baru
"Alasan kami jelas, mereka masih muda dan potensial. Kasihan, biarkanlah kami jadi korban, jangan pemain," ucapnya.
Sementara itu, anggota Komding PSSI Mahfudin Nigara mengakui beberapa berkas momori banding sudah masuk ke mejanya. Dia mengingatkan bahwa batas akhir penyerahan adalah 8 Desember.
BACA JUGA: Riedl Sebut Widodo C Putro Pantas Menggantikannya
Karena sudah ada berkas masuk, Nigara memastikan selasa (9/12) akan digelar sidang yang membahas sepak bola gajah antara PSIS dan PSS."Sudah dijadwalkan, perkara nanti ada berkas masuk lain, akan dibicarakan nanti," tuturnya.
Sementara itu, sampai kemarin, berkas memori banding yang masuk baru PSIS dan pelatih PSS Sleman Hery Kiswanto. Untuk berkas seluruh pemain dan ofisial PSS, belum juga diterima oleh kesekretariatan PSSI.
Kendati demikian, kesekretariatan PSSI mengakui bahwa surat pernyataan untuk melakukan banding sudah diterima beberapa hari yang lalu.
"Kalau berkas memori belum masuk, cuma pernyataan saja kalau mau banding. Kalau tidak ada (berkas memori banding), ya tidak bisa," tandasnya. (aam/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duet Maut Greg-Bepe di Persija
Redaktur : Tim Redaksi