jpnn.com, MATARAM - Persebaya Surabaya bakal bersua tuan rumah PSKT Sumbawa Barat pada babak 64 besar Liga Indonesia di Stadion 17 Desember, Mataram.
Sesuai jadwal, seharusnya laga berlangsung pada 17 Desember di Stadion Lalu Megaparang, Sumbawa Barat. Namun, jadwal dan lokasi diganti lantaran bertepatan dengan Porprov NTB. Selain itu, Stadion Lalu Megaparang tidak bisa digunakan karena direnovasi.
BACA JUGA: Asisten Pelatih PSM Sebut Persiter Punya Kecepatan di Sayap
Dampaknya, Persebaya bermain mendekati momen liburan akhir tahun. Sehingga, selain tidak ditemani sang pelatih Djadjang Nurdjaman yang sedang kursus lisensi AFC Pro, Persebaya juga hanya bisa membawa 15 pemain dalam lawatan kali ini. Sebagian besar pemain yang memperkuat sejak Liga 2 musim lalu.
Tidak ada satu pun nama pemain asing yang bergabung. Meski begitu, Green Force tetaplah lebih diunggulkan. Musim lalu, Persebaya dan PSKT sama-sama berada di Liga 2. Namun, nasibnya berbeda. Persebaya juara di akhir musim, sedangkan PSKT malah terdegradasi ke Liga 3.
BACA JUGA: PSKT vs Persebaya: Pantang Jemawa Meski Beda Kasta
Sekalipun bukan levelnya Persebaya, tapi asisten pelatih Bejo Sugiantoro meminta pasukannya agar tidak meremehkan. ”Kami respek dengan PSKT, apapun itu. Tidak ada unsur meremehkan. Kami datang ke sini untuk menghibur masyarakat NTB,” ujar legenda Persebaya itu.
Bagi PSKT, bertarung dengan klub selegendaris Persebaya memberikan pengalaman berharga. Manajer PSKT Herman Effendi mengatakan, inilah pertandingan yang atmosfernya dinantikan para penonton. Karena itu, bisa memberikan tuntutan besar kepada pemain agar bisa mengimbangi sang tamu.
BACA JUGA: Piala Indonesia: Skuat Persebaya Lawan PSKT Beraroma Liga 2
”Sampai detik ini tidak pernah ada beban bagi pemain. Justru mereka menjadikan pertemuan ini sebagai motivasi. Makanya mereka akan bermain nothing to lose dan tidak merasa tertekan sedikitpun. Beberapa pemain sudah pernah main di luar kota. Jadi, mereka siap,” imbuhnya. (gil/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSKT vs Persebaya: Terlalu Hati-Hati Malah Bisa Cedera
Redaktur & Reporter : Budi