PSM Vs Bali United: Belajar dari Musim Lalu

Jumat, 23 November 2018 – 21:43 WIB
Pemain PSM Abdul Rahman duel dengan Shahar Ginanjar dari Persija di Stadion Andi Mattalata, Makassar. Foto: 16/11).FOTO:Dipta Wahyu/Jawa Pos

jpnn.com, MAKASSAR - Persaingan PSM Makassar dengan Persija Jakarta untuk meraih juara Liga 1 2018 semakin ketat. Pasalnya, kedua klub hanya terpaut satu angka. Pasukan Ramang tidak boleh tergelincir di tiga laga sisa. Hasil negatif musim lalu harus jadi pelajaran.

Musim lalu, para penggawa PSM harus menangis di Stadion Andi Mattalatta. Di mana, tiga poin penting lepas dikarenakan menyerah 0-1 atas Bali United. Kekalahan yang membuat asa juara sirna.

BACA JUGA: Lengah di Menit Akhir, Persib Berbagi Poin dengan Perseru

Pekan ke-32 Liga 1, Bali United kembali datang sebagai tamu di Kota Makassar. Masih sama seperti musim lalu. Duel kontra Serdadu Tridatu sangat krusial dan menentukan jalan Pasukan Ramang menuju gelar juara.

Bali United memang sulit untuk juara. Tetapi, mereka berusaha mencapai posisi tiga besar demi tiket AFC. Target ini yang membuat laga akan kembali tegang. Juga, panas.

BACA JUGA: PSM Vs Bali United: Main Cepat hingga Maksimalkan Set Piece

Tingginya tensi di laga nanti, membuat kubu Bali United berharap insiden 2017 tidak terulang. Musim lalu, mereka merasakan hal negatif. Selain, dua pemainnya terlibat adu fisik dengan kubu tuan rumah, juga mereka harus diamankan dua jam di markas Brimob Polda Sulsel sebelum kembali ke hotel.

Pelatih Bali United, Widodo C Putro menyadari tekanan besar saat berada di Kota Makassar. Hal yang wajar. Apalagi persaingan PSM dan Persija di papan atas sangat ketat. Dia berharap tekanan itu dalam batas yang wajar. Tidak melanggar regulasi.

BACA JUGA: Jelang Duel Persib Vs Perseru, Wanggai: Ayo Bangun Maung!

"Psywar? Itu bukan urusan saya. Itu urusan mereka. Saya tidak punya kepentingan. Kami datang bukan untuk kepentingan Persija. Apalagi Persib. Kami ingin memperbaiki peringkat dan mengejar tiket AFC. Itu aja," jelasnya.

Meski sudah pesimis merebut juara, dia tetap menegaskan timnya akan tampil maksimal. "Kami main normal aja," tegasnya.

Pelatih PSM, Robert Rene Alberts siap menjadikan musim lalu sebagai pelajaran. Biang kekalahan musim lalu dikarenakan aspek non teknis. Seperti pergantian wasit dan kepemimpinan saat laga.

Hal ini pula yang diprediksinya bakal kembali terjadi di laga nanti. "Kami dengar kabar itu (pergantian wasit). Kami sudah melakukan segalanya dan bermain bagus. Tetapi, memang ada hal-hal lain yang terjadi di luar kontrolnya. Dan itu membuat kami kalah di pertandingan itu. Harusnya ini tidak terjadi lagi," sesalnya.

"Kami sangat bernafsu untuk menang. Kami tahu hanya selisih satu poin dengan Persija. Kami harusmenangkan tiga laga sisa, dan itulah yang akan kami kerjakan," tegasnya.

Salah satu insiden terhangat musim lalu adalah, perseteruan asisten Pelatih PSM, Bahar Muharram dan gelandang Bali United, I Gede Sukadana. Akibat provokasi berlebihan yang dilakukan Sukadana, kubu PSM naik pitam. Khususnya ayah Asnawi Mangkualam.

Alhasil keduanya mendapat sanksi berat. Bahar disanksi larangan memasuki bench dan ruang ganti selama enam bulan. Sedangkan, Sukadana disanksi larangan bermain dua kali dan denda Rp50 juta.

Soal ini, Bahar mengaku sudah melupakannya dan memilih fokus pada pertandingan. Ia berharap hal serupa tidak terjadi dan meminta Sukadana bersikap sportif. "Fokus pertandingan saja. Terpenting main fair," kuncinya. (jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Supardi dan Wanggai Kembali, Gomez Makin Pede Dapat 3 Poin


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler