jpnn.com, MAKASSAR - Dua pemain muda asal Sulsel akan adu kekuatan. Yaitu; Saldi dan Irfan Jaya. Sama-sama menempati posisi sebagai penyerang sayap keduanya pun memiliki misi berbeda.
Irfan Jaya merupakan pemain kelahiran Kabupaten Bantaeng. Pada 2016 lalu, ia merupakan top skor PSM U-21. Hanya saja, ia tidak masuk dalam skema permainan yang akan diterapkan pelatih PSM, Robert Alberts. Indisipliner. Ia pun harus dibuang saat masa seleksi.
BACA JUGA: Bonek Selalu Rindu Makassar
Bermain bersama Persebaya di Liga 2, ia bermain cemerlang dan sukses bersama pemain lainnya membawa klub kebanggaan masyarakat Jawa Timur itu promosi ke Liga 1. Di laga ini, ia pun pasti akan mendapat tekanan lebih dari suporter tuan rumah.
Hanya saja, ia akan membuktikan kualitasnya jika pelatih berpaspor Belanda di PSM salah mendepaknya. "Sangat terhormat bisa main di sini. Tetapi, kali ini sebagai lawan," jelasnya. Hal senada yang dilakukan Saldi adalah memberi penampilan yang maksimal.
BACA JUGA: Jarang Menang, PSMS Tetap Guyur Pemain dengan Bonus
Telah bermain tiga laga, pemain kelahiran Bantaeng, 9 Maret 1995 telah mencatat satu assist dan tiga keypass. Juga, mencatat tiga recovery dan akurasi passing 68 persen. "Setiap laga harus selalu memberi penampilan maksimal. Semoga bisa lebih baik lagi dari sebelumnya," ucap Saldi.
Pengamat sepak bola, Hanafing meyakini Persebaya bakal menerapkan permainan bertahan dengan mengandalkan serangan balik. Seperti yang ditampilkannya di laga mereka sebelumnya.
BACA JUGA: PSM vs Persebaya: Tiga Poin Demi Jaga Asa Naik ke Papan Atas
"Persebaya saat tandang lebih banyak menunggu lawan menyerang. Setelah merebut bola baru melakukan serangan balik cepat. Jadi harus dibalas dengan counter attack juga. Atau istilahnya counter to counter," bebernya. (tam/abg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekalahan Sriwijaya FC karena Imbas dari Mogok Latihan
Redaktur & Reporter : Budi