Karena itu latihan kembali meliburkan latihan sampai batas waktu tak ditentukan. Betapa tidak, persiapan itu tidak didukung dengan fasilitas pendukung sejak pemain kembali aktif latihan pasca jeda putaran pertama.
Sebut saja katering yang belum kembali beroperasi karena tak ada kucuran dana. Tentu tidak mungkin pemain bisa menggelar latihan jika tidak diberi asupan konsumsi. Meskipun latihan hanya sebatas jaga kebugaran.
Begitu juga dengan ketiadaan seragam latihan yang menumpuk belum dicuci karena ketiadaan deterjen. Kemarin, pemain tak lagi menggunakan pakaian tak seragam. Melainkan menggunakan jersey untuk pertandingan. Kondisi ini membuat latihan kembali diliburkan latihan. Sampai nantinya ada kepastian.
"Tadi Abang bilang sama anak-anak besok latihan pakai pakaian masing-masing. Tapi anak-anak bilang minta diistirahatkan. Jadi abang sudah gak tega lagi melihat kondisi anak-anak itu. Walaupun kita tahu anak-anak itu masih antusias latihan. Jangankan fasilitas lain kostum saja terpaksa harus pakai jersey pertandingan," jelasnya.
Mulai hari ini, Suimin kembali meniadakan aktivitas latihan. Meskipun disadarinya sangat riskan dengan laga putaran kedua yang akan dijalalani mulai awal Mei nanti. Sebelumnya Suimin mengakui skuadnya kehilangan sentuhan saat berujicoba dehgan PS Tirtanadi akhir pekan lalu.
"Mulai besok istirahat dululah. Sampai waktu yang tidak diitentukan. Kalaupun abang teruskan latihan ini bukan tenaga yang tambah justru jadi penyakit. Jadi istirahat sampai ada kepastian," bebernya.
Selain itu kondisi tim juga mengambang. Kebijakan pengurus untuk putaran kedua belum juga muncul. Rapat evaluasi secara keseluruhan belum dilakukan. Akibatnya pelatih jadi serba salah menentukan langkah selanjutnya.
Manajer tim, Sarwono saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui rencana tim kembali tidak latihan. "Saya belum tahu kalau besok rencana libur latihan lagi. Kebetulan saya masih banyak sibuk kerja. Belum ada laporan ke saya soal kondisi tim," jelasnya.
Menanggapi mirisnya keadaan dan fasilitas seperti seragam latihan yang tidak bisa diuci, Sarwono tidak mengetahuinya dan menganggap tidak ada masalah.
"Kemarin uang sabun udah dikasi Rp200 ribu sehabis ujicoba lawan Titi Kuning. Kalau uang minum sebenarnya sudah dikasih," bebernya.
Sementara itu soal dapur yang kembali mengepul Sarwono juga belum bisa memastikan. "Kalau katering saya hanya sebatas membantu. Tidak full di situ," jelasnya.
Sebelumnya Sarwono mengatakan rencananya 1 April tim sudah latihan penuh. "Rencananya 1 April itu memang tidak sesuai dengan prediksi. Molor. Saya akan laporkan dulu ke ketua umum. Kalau bisa jangan berhenti latihan sih," tambahnya.
Dapur yang tidak mengepul menjadi ironi bagi para pemain yang domisilinya di luar kota sehingga harus menginap di mess. "Ya begitulah bang. Kadang makan, kadang tidak makan," ujar M Irfan, pemain asal Rantau Prapat. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benfica Bungkam Newcastle 3-1
Redaktur : Tim Redaksi