jpnn.com, MEDAN - PSMS Medan akan menjamu Borneo FC dalam laga lanjuta Liga 1 2018 di Stadion Teladan, Medan, Sabtu (3/11).
Pada laga ini Ayam Kinantan tak punya banyak pilihan agar bertahan di Liga 1, yakni memenangkan sisa laga.
BACA JUGA: Liga 1 2018: 3 Alasan Persebaya Sangat Mewaspadai Persija
Termasuk laga kandang kontra Borneo FC. Karena jika tumbang lagi, degradasi semakin nyata.
Dua kekalahan beruntun setelah sempat menghidupkan asa di empat laga sebelumnya, membuat mentalitas pemain kembali down. Terutama kekalahan telak dari Arema FC 5-0 yang membuat PSMS kembali tak percaya diri.
BACA JUGA: Ambisi Besar Kiper Persib Lawan Bhayangkara FC
Namun PSMS belum tampil dengan kekuatan terbaiknya. Pasalnya, beberapa pemain belum kembali pulih total.
“Belum 100 persen yakin, Matsu, Frets, Antoni, Rachmad kembali, Lobo tidak bisa main untuk dua atau tiga minggu,” ujar Pelatih PSMS, Peter Butler.
BACA JUGA: Pelatih Bhayangkara FC Ungkap Cara Hancurkan Persib
Syukurnya, Rachmad sudah kembali dari cedera. Meskipun belum pasti akan diturunkan full. “Rachmad mungkin bisa main, dia punya kualitas dan game seperti ini, kita butuh pemain seperti dia. Mungkin tidak 90 menit. Saya juga harus jaga kondisi dia,” tambahnya.
Dengan posisi PSMS yang masih berada di dasar klasemen dengan hanya 27 poin, PSMS memang sangat butuh tiga poin. Empat laga kandang sisa wajib dimenangkan. Sialnya PSMS justru sering terpeleset di kandang.
Sudah enam kali PSMS kalah di kandang. Butler cukup heran dengan kondisi itu. “Sebagai pelatih, saya selalu kasih motivasi ke pemain. Kita harus fight hingga pertandingan akhir. Masih ada kesempatan secara matematika, kalau kita menang di kandang dan luar. Tetapi saya sedikit bingung, karena biasa main oke, lebih bagus dan percaya diri di luar. Tetapi di kandang sedikit beda, saya tidak tahu,” ungkapnya.
Untuk komposisi pemain, bakal ada perubahan. Terutama di bawah mistar yang menjadi sorotan. PSMS mungkin melakukan perubahan. “Soal penjaga gawang, kita sedikit masalah. Dhika mentalitasnya jatuh. Rochim belum siap. Mungkin Fauzi bisa main. Saya harus percaya dengan pelatih kiper Sahari Gultom, saya selalu komunikasi.
Saya percaya dia, saya ikut rekomendasi kiper yang diturunkan dari dia,” pungkasnya.
Sementara di kubu lawan, Borneo FC datang dengan kisah nostalgia Dejan Antonic. Pelatih asal Serbia itu pernah menangani Pro Duta di Medan.
“Saya senang sekali datang kali ke sini. Saya punya memori bagus bersama Pro Duta. Saya banyak teman-teman di sini. Biasanya satu tempat dan satu tim punya tradisi besar sekali. Tapi saya sekarang harus fokus, tak mau cerita curi poin atau apa, karena saya menghormati tim di semua tempat,” kata Dejan.
Berbekal kemenangan 3-1 di putaran pertama, Dejan cukup percaya diri. Meskipun Pesut Etam datang dengan skuad yang pincang karena lima pemain harus absen.
“Kami Borneo sudah biasa dengan masalah itu (pemain absen). Gak ada masalah.
Saya percaya dengan semua pemain yang saya punya di cadangan. Semua pasti kerja keras dan pakai hati besar. Banyak tim punya masalah untuk cedera dan program-program terlalu dekat,” ucapnya.
Dejan juga menyadari PSMS punya Rachmad Hidayat. Eks anak asuhnya di Pro Duta, PBR dan Persib yang disadarinya bisa menjadi ancaman baginya.
“Rachmat teman baik saya. Dia orang jujur dan baik. Dia pemain penting sekarang di setiap tim. Saya sangat senang melihat pertumbuhannya. Saya sempat ingin bawa dia ke sini (Borneo), tapi dia pilih Medan karena keluarganya di sini. Tapi saya tahu dia akan menyulitkan. Kita liat besok,” pungkasnya. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya vs Persija: Antisipasi The Jak Datang
Redaktur & Reporter : Budi