PALEMBANG - Keperkasaan Sriwijaya FC tidak terlihat lagi. Setelah melumat Persija Jakarta Sabtu lalu (2/2) dengan skor 4-1, Rabu (6/2) Laskar Wong Kito sebutan Sriwijaya FC gagal meraih poin penuh saat jamu PSPS Pekanbaru. Kedua tim harus puas berbagi angka 1 setelah bermain imbang 0-0 di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Kegagalan Ferry Rotinsulu dan kawan-kawan ini disebabkan kartu merah yang diterima oleh gelandang Sultan Samma pada menit k-67". Mantan pemain Persiba Balikpapan ini harus diusir keluar oleh wasit Suharto setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Makan Kanoute menit ke-62. Sebelumnya Samma sudah mengantongi kartu kuning pertama pada menit ke-52.
Kartu merah ini membuat pelatih Sriwijaya FC Kashartadi agak emosional. Menurutnya wasit tak perlu menggeluarkan kartu merah karena itu pelanggaran biasa. ""Percuma saya protes wasit pasti tidak akan ditanggapi serius oleh pihak PT Liga Indonesia,"" ujar Kashartadi usai pertandingan kemarin.
Sriwijaya FC memang harus meratapi kedua kalinya kehilangan dua poin di kandang. Sebelumnya pada laga perdana atau pembukaan Indonesia Super League (ISL) tanggal 5 Januari lalu, Skuad Jakabaring juga ditahan imbang tim tamu Persiba Balikpapan dengan skor 1-1. ""Kami memang kesulitan membuka ruang pertahanan PSPS. Tim tamu (PSPS Red) menerapkan compact defense yang cukup kuat. Sebenarnya kami berusaha untuk menekan tapi kami khawatir dengan counter attack PSPS,"" lanjut pelatih asal Solo Jateng ini.
Pada laga kemarin kedua tim bermain dalam tempo lambat. Guyuran hujan deras yang membasahi stadion Gelora Sriwijaya FC sebelum pertandingan membuat lapangan menjadi licin. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, Sriwijaya FC terus menekan lini pertahanan PSPS. Pada menit 14, tendangan Hilton Moreira mampu digagalkan oleh kiper PSPS, Fance Haryanto.
Tak mau ditekan, Asykar Batuah sebutan PSPS mulai membangun serangan. Striker Makan Konoute nyaris saja membobol gawang Sriwijaya. Pemain nomor punggung 10 tersebut berhasil mengamankan bola rebound dari kiper Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu pada menit ke-24. Beruntung Achmad Jufrianto yang berada di mulut gawang mampu menepis tendangan Konoute.
Berselang satu menit kemudian, lagi-lagi Hilton Moreira membuat penonton spot jantung. Itu karena tendangan keras pemain asal Brasil ini membentur tiang gawang. Hingga akhir babak pertama selesai skor 0-0 tidak berubah.
Memasuki babak kedua, tuan rumah melakukan tekanan. Serangan demi serangan terus dilancarkan skuad Kuning-Kuning ini. Namun peluang paling bagus didapatkan oleh Ramdhani Lestaluhu. Tendangan mantan pemain Persija Jakarta ini membentur tiang gawang setelah mendapatkan umpan krosing dari Sultan Samma pada menit ke-50.
Namun petaka menghampiri Sriwijaya pada menit ke-62. Sultan Samma mendapatkan kartu merah setelah melanggar Makan Konoute. Kondisi ini membuat kekuatan Sriwijaya FC berkurang. Namun dengan 10 pemain Sriwijaya FC tetap berusaha melakukan serangan. Sedangkan PSPS merasa kesulitan untuk menekan tapi tetap saja tidak membuahkan hasil skor kacamata tetap saja tidak berubah.
""Kami memang kesulitan dalam finishing touch. Banyak peluang tapi tidak membuahkan gol. Itu menjadi pekerjaan tim pelatih supaya daya gedor PSPS bisa lebih tajam. Meski demikian kami tetap memberikan apresiasi kepada para pemain PSPS yang mampu mengimbangi perlawanan tim besar sekelas Sriwijaya FC,"" ujar Afrizal asisten pelatih PSPS Pekanbaru. (nan)
Kegagalan Ferry Rotinsulu dan kawan-kawan ini disebabkan kartu merah yang diterima oleh gelandang Sultan Samma pada menit k-67". Mantan pemain Persiba Balikpapan ini harus diusir keluar oleh wasit Suharto setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Makan Kanoute menit ke-62. Sebelumnya Samma sudah mengantongi kartu kuning pertama pada menit ke-52.
Kartu merah ini membuat pelatih Sriwijaya FC Kashartadi agak emosional. Menurutnya wasit tak perlu menggeluarkan kartu merah karena itu pelanggaran biasa. ""Percuma saya protes wasit pasti tidak akan ditanggapi serius oleh pihak PT Liga Indonesia,"" ujar Kashartadi usai pertandingan kemarin.
Sriwijaya FC memang harus meratapi kedua kalinya kehilangan dua poin di kandang. Sebelumnya pada laga perdana atau pembukaan Indonesia Super League (ISL) tanggal 5 Januari lalu, Skuad Jakabaring juga ditahan imbang tim tamu Persiba Balikpapan dengan skor 1-1. ""Kami memang kesulitan membuka ruang pertahanan PSPS. Tim tamu (PSPS Red) menerapkan compact defense yang cukup kuat. Sebenarnya kami berusaha untuk menekan tapi kami khawatir dengan counter attack PSPS,"" lanjut pelatih asal Solo Jateng ini.
Pada laga kemarin kedua tim bermain dalam tempo lambat. Guyuran hujan deras yang membasahi stadion Gelora Sriwijaya FC sebelum pertandingan membuat lapangan menjadi licin. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, Sriwijaya FC terus menekan lini pertahanan PSPS. Pada menit 14, tendangan Hilton Moreira mampu digagalkan oleh kiper PSPS, Fance Haryanto.
Tak mau ditekan, Asykar Batuah sebutan PSPS mulai membangun serangan. Striker Makan Konoute nyaris saja membobol gawang Sriwijaya. Pemain nomor punggung 10 tersebut berhasil mengamankan bola rebound dari kiper Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu pada menit ke-24. Beruntung Achmad Jufrianto yang berada di mulut gawang mampu menepis tendangan Konoute.
Berselang satu menit kemudian, lagi-lagi Hilton Moreira membuat penonton spot jantung. Itu karena tendangan keras pemain asal Brasil ini membentur tiang gawang. Hingga akhir babak pertama selesai skor 0-0 tidak berubah.
Memasuki babak kedua, tuan rumah melakukan tekanan. Serangan demi serangan terus dilancarkan skuad Kuning-Kuning ini. Namun peluang paling bagus didapatkan oleh Ramdhani Lestaluhu. Tendangan mantan pemain Persija Jakarta ini membentur tiang gawang setelah mendapatkan umpan krosing dari Sultan Samma pada menit ke-50.
Namun petaka menghampiri Sriwijaya pada menit ke-62. Sultan Samma mendapatkan kartu merah setelah melanggar Makan Konoute. Kondisi ini membuat kekuatan Sriwijaya FC berkurang. Namun dengan 10 pemain Sriwijaya FC tetap berusaha melakukan serangan. Sedangkan PSPS merasa kesulitan untuk menekan tapi tetap saja tidak membuahkan hasil skor kacamata tetap saja tidak berubah.
""Kami memang kesulitan dalam finishing touch. Banyak peluang tapi tidak membuahkan gol. Itu menjadi pekerjaan tim pelatih supaya daya gedor PSPS bisa lebih tajam. Meski demikian kami tetap memberikan apresiasi kepada para pemain PSPS yang mampu mengimbangi perlawanan tim besar sekelas Sriwijaya FC,"" ujar Afrizal asisten pelatih PSPS Pekanbaru. (nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seri, Hasil Keringat Tim
Redaktur : Tim Redaksi