JAKARTA - PSSI langsung bereaksi atas dugaan pengaturan skor yang melibatkan Perseba Super Bangkalan dan Perseta Tulungagung pada partai terakhir penyisihan grup III Divisi Utama PT Liga Indonesia Selasa lalu (11/6). PSSI berjanji segera melakukan investigasi.
"Saya sudah perintah tim untuk mencari data kasus tersebut," kata Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla M. Mattalitti, Rabu (12/6). Pada pertandingan di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) itu, Perseta mengandaskan tuan rumah Perseba 3-2. Kemenangan tersebut dinilai sangat aneh. Diduga, Perseba sengaja main sabun alias mengalah. Sebab, sebelum pertandingan digelar, Perseba memang sudah memastikan lolos ke babak 12 besar.
Pada laga itu wasit Subiantoro asal Samarinda memberikan dua hadiah penalti kepada Perseta. Masing-masing pada menit ke-54 dan 88. Sedangkan satu gol lagi yang diciptakan gelandang Perseta Sudarsono berbau offside.
Lawan mendapatkan penalti dan menciptakan gol kontroversial di SGB jelas menjadi hal yang mengejutkan. Sebab, dalam enam pertandingan kandang sebelumnya, Laskar Suramadu (sebutan Perseba) justru lima kali mendapatkan hadiah penalti.
Di sisi lain, tidak pernah sekali pun lawan Perseba mendapatkan penalti. Sebelum melawan Perseta, Perseba menang lima kali di Bangkalan. Satu-satunya kekalahan diderita saat mereka ditekuk pemuncak klasemen Persebaya Surabaya 0-1 pada 4 Mei lalu.
Hal lain yang mencurigakan adalah laga di Bangkalan molor sepuluh menit dari jadwal. Hal ini bisa membuat laga Perseba kontra Perseta dapat memantau pertandingan Deltras Sidoarjo melawan Persid Jember serta Persebaya versus PSBK Blitar. Deltras dan PSBK sendiri masih berpeluang lolos ke 12 besar.
"Kami segera melakukan investigasi. Kami tidak menoleransi hal-hal seperti itu. Kami akan berupaya melakukan penghapusan pengaturan skor," tandas Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan.
Kalau bukti-bukti sudah dikumpulkan, PSSI menyidang semua yang terlibat dalam pertandingan tersebut pekan depan. "Mungkin Rabu (19/6)," imbuh Hinca. Kemenangan itu membuat Perseta lolos ke 12 besar dan menutup peluang Deltras. (nur/aam/c9/ko)
"Saya sudah perintah tim untuk mencari data kasus tersebut," kata Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla M. Mattalitti, Rabu (12/6). Pada pertandingan di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) itu, Perseta mengandaskan tuan rumah Perseba 3-2. Kemenangan tersebut dinilai sangat aneh. Diduga, Perseba sengaja main sabun alias mengalah. Sebab, sebelum pertandingan digelar, Perseba memang sudah memastikan lolos ke babak 12 besar.
Pada laga itu wasit Subiantoro asal Samarinda memberikan dua hadiah penalti kepada Perseta. Masing-masing pada menit ke-54 dan 88. Sedangkan satu gol lagi yang diciptakan gelandang Perseta Sudarsono berbau offside.
Lawan mendapatkan penalti dan menciptakan gol kontroversial di SGB jelas menjadi hal yang mengejutkan. Sebab, dalam enam pertandingan kandang sebelumnya, Laskar Suramadu (sebutan Perseba) justru lima kali mendapatkan hadiah penalti.
Di sisi lain, tidak pernah sekali pun lawan Perseba mendapatkan penalti. Sebelum melawan Perseta, Perseba menang lima kali di Bangkalan. Satu-satunya kekalahan diderita saat mereka ditekuk pemuncak klasemen Persebaya Surabaya 0-1 pada 4 Mei lalu.
Hal lain yang mencurigakan adalah laga di Bangkalan molor sepuluh menit dari jadwal. Hal ini bisa membuat laga Perseba kontra Perseta dapat memantau pertandingan Deltras Sidoarjo melawan Persid Jember serta Persebaya versus PSBK Blitar. Deltras dan PSBK sendiri masih berpeluang lolos ke 12 besar.
"Kami segera melakukan investigasi. Kami tidak menoleransi hal-hal seperti itu. Kami akan berupaya melakukan penghapusan pengaturan skor," tandas Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan.
Kalau bukti-bukti sudah dikumpulkan, PSSI menyidang semua yang terlibat dalam pertandingan tersebut pekan depan. "Mungkin Rabu (19/6)," imbuh Hinca. Kemenangan itu membuat Perseta lolos ke 12 besar dan menutup peluang Deltras. (nur/aam/c9/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain dan Pelatih Ungkap Pengaturan Skor
Redaktur : Tim Redaksi