JAKARTA-Pertemuan segitiga antara Task Force AFC, PSSI versi Djohar Arifin dan versi La Nyalla Mattalitti di Kuala Lumpur kemarin (7/6) berakhir dengan penandatanganan MoU.
Point paling penting dari pertemuan tersebut adalah terbentuknya joint committee (Komite Bersama) antara kedua pihak yang selama ini berseteru. Komite tersebut akan diawasi langsung oleh Task Force. Artinya semua keputusan yang dibuat dalam komite harus atas approval Task Force.
Selain itu seluruh aktivitas PSSI di bawah kontrol Joint Committee. Pembentukan komite ini harus segera dilakukan sebelum 15 Juni. Tugas komite ini memformulasikan solusi dari seluruh permasalahan. Baik itu masalah statuta, kompetisi maupun federasi, dan hal hal lainnya.
Semua formulasi tadi akan dibawa ke kongres yang rencananya dilaksanakan pada September mendatang. Kongres disepakati akan diikuti oleh pemilik suara yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) Solo 9 Juli 2011.
Seperti dilansir situs AFC, pertemuan kemarin dihadiri wakil presiden AFC Pangeran HRH Wakil Presiden Abdullah Sultan Ahmad Shah Ibni, Exco FIFA Dato 'Worawi Makudi, dan Sekjen AFC Alex Soosay. Juga, Direktur Asosiasi Anggota dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass serta Direktur Asosiasi Anggota AFC/Hubungan Internasional & Development Manager James Johnson.
Di antara kesepakatan dalam MoU kemarin adalah komite akan merancang format kompetisi profesional baru untuk musim depan. Bekerjasama dengan FIFA dan AFC, Komite akan meninjau ulang statuta dan hal hal lain yang dianggap penting. Selain itu keputusan penting lainnya adalah empat anggota Exco yang sebelumnya ’’dipecat’’ PSSI , yaitu La Nyalla Mattalitti, Tony Aprilliani, Roberto Rouw, dan Erwin Budiawan dikembalikan lagi ke posisinya semula (sebagai anggota Exco).
’’Kami sangat beryukur dengan adanya MoU ini. Saya merasa memasuki babak baru ISL dengan sikap penuh optimisme,’’ kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia yang menjadi salah satu peserta pertemuan.
’’Dengan adanya Joint Committee ini saya beserta seluruh klub anggota berharap komite dapat memformulasikan masa depan liga profesional yang jauh lebih cerah,’’sambungnya.
Dalam MoU disepakati kompetisi Indonesia Super League (ISL) tetap dijalankan secara terpisah (dari kompetisi PSSI), tapi berada di bawah naungan PSSI. (ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uzbekistan Sapu Bersih Intermediate Sprint Etape 4
Redaktur : Tim Redaksi