"Silahkan tanya kepada Pak Widja (CEO PT.LPIS Widjajanto, red.) sebagai orang yang paling pas menjawab soal ini. Beliau yang tahu pasti karena ini menyangkut liga. Bukan kapasitas saya untuk membeberkan masalah ini," kata ketua PSSI Dhohar Arifin kemarin (7/8)
Ketika jajal dikonfirmasi Jawa Pos kemarin di kantornya, CEO PT.LPIS Widjajanto menyatakan masih mengumpulkan bukti terkait keterlibatan Llano Mahardika, staf departemen kompetisi PT LPIS. Widja menegaskan bakal memberikan sanksi jika ada anak buahnya yang melanggar aturan di LPIS.
"Kami masih terus mencari bukti yang ada. Jangan sampai nanti ini menjadi fitnah atau sekedar pencemaran nama baik. Kalau terbukti LPIS akan jatuhkan hukuman kepada yang bersangkutan," ucap pria asal Surabaya itu.
Kasus pencatutan nama Persebaya Surabaya sebagai klub yang memberi rekomendasi kepada Tibo agar bisa bermain di klub Thailand ini memang cukup ruwet. Dalam surat rekomendasi itu, Tibo dinyatakan sebagai pemain Persebaya. Anehnya manajemen Persebaya tak tahu menahu dan tak merasa mengeluarkan surat itu.
Widja lantas menuturkan bahwa sejak awal liga bergulir, pihaknya telah membuat regulasi tidak ada staf LPIS yang boleh bertindak selaku agen pemain atau pelatih. Jika terbukti bertindak di luar kepatutan tersebut, sanksi disiplin bakal diberikan.
Di sisi lain, Direktur Utama PT.Persebaya Indonesia Cholid Goromah telah meminta untuk Direktur Utama PT.Pengelola Persebaya (PP) Dityo Pramono mengambil langkah serius soal kasus Tibo ini. Pasalnya hal itu terkait nama baik Persebaya.
"Bukan lantaran mau gagah-gagahan. Namun dengan pengusutan kasus ini dengan serius bisa memberikan efek jera kepada oknum yang mencatut nama Persebaya. Ini bukan perkara mudah," tutur Cholid. (dra/aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuah Olimpiade, Artis Inggris Laris Manis
Redaktur : Tim Redaksi