jpnn.com - BIAYA besar dikeluarkan oleh PSSI dalam menjalankan program pembinaan sepak bola dan program kepelatihan. Itu seiring dengan dikontraknya Direktur Teknik Sepak Bola Pieter Huistra dan Direktur Teknik Kepelatihan Poravankara Narayanan Nair Sivaji.
Huistra yang berasal dari Belanda dan Narayanan dari Singapura tersebut dikontrak dengan nilai yang tergolong mahal. Dari Exco PSSI Djamal Aziz mengatakan pihaknya harus merogoh kocek sampai ratusan juta.
BACA JUGA: Tottenham Permalukan Chelsea 5-3
"Kami diberi tiga orang ahli, tapi PSSI menilai dua ini yang terpenting, tentang pembinaan sepak bola dan kepelatihan. Karena itu, kami hanya ambil dua ini," ungkapnya.
Dikontraknya orang yang disebut expert di bidangnya itu, lanjut Djamal, untuk menunjukkan keseriusan PSSI. Jika sejauh ini PSSI dianggap Kemenpora tak bekerja, dia cukup kecewa.
BACA JUGA: Sergei Litvinov Bikin Video Ucapan, Demi Mengais USD 20
"Kami kontrak mereka dari saran FIFA. (Kami menggaji Rp 200 juta per bulan per orang. Kami serius dan total," tegasnya.
Karena itu, jika Kemenpora ingin masuk membantu sepak bola Indonesia, Djamal memiliki saran tersendiri.
BACA JUGA: Stoke tak Terpengaruh Rumor Crouch
"Daripada bikin tim, bikin apalah. Ya ini saja dibayari kalau tidak bisa bikin infrastruktur. Direktur teknik dari FIFA yang sudah ahli ini dibayari kan juga untuk perkembangan sepak bola Indonesia," cetus lelaki yang juga anggota DPR RI tersebut. (upi/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lampard Lewati Rekor Thierry Henry
Redaktur : Tim Redaksi