PSSI Gelar Program Upgrade Filanesia, Indra Sjafri: Terima Kasih Menpora

Sabtu, 17 Desember 2022 – 13:43 WIB
Suasana diskusi upgrade Filanesia PSSI dengan awak media di Jakarta. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PSSI bekerja sama dengan Kemenpora menggelar upgrade kepelatihan dan kurikulum Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia) di Jakarta, pada 6-19 Desember. 

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepelatihan dasar sepak bola di Indonesia. 

BACA JUGA: Pengamat Menilai Iwan Bule Dizalimi Jelang Kongres PSSI

"Terima kasih kepada Menpora Zainudin Amali dan Kemenpora yang mendukung kegiatan mengembangkan sepak bola di Indonesia. Upgrade Filanesia ini penting dan sejak awal Kemenpora mendukung penuh," kata Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri. 

Dengan program kurikulum kepelatihan dasar yang baik dan terus diupgrade menyesuaikan kondisi, Indra berharap generasi emas sepak bola Indonesia bisa segera tercipta. 

BACA JUGA: Sergio Busquets Pensiun dari Timnas Spanyol, Legenda Barcelona Buka Suara

Sejauh ini, upgrade Filanesia telah digelar selama 14 hari. Selama itu pula, pihaknya sudah mengevaluasi dan meningkatkan kurikulum sepak bola Indonesia dengan mengundang mantan pemain timnas, pelatih timnas, pelatih fisik, pelatih kiper, akademisi olahraga, psikolog, dokter, fisioterapi, hingga media.

"Setelah Filanesia diupgrade, PSSI berharap sepak bola Indonesia memiliki kurikulum yang jadi pakem untuk sepak bola mulai dari usia dini," ucapnya.

BACA JUGA: Sepak Bola Nasional dan PSSI Dihantam Badai Ujian, Iwan Bule: Jangan Terpecah Belah

Setelah upgrade Filanesia ini tuntas, lanjut Indra, kurikulum sepak bola Indonesia tersebut bakal disebarluaskan. Bukan hanya kepada anggota PSSI, tetapi juga kepada pelatih-pelatih di seluruh Indonesia.

Indra menjelaskan, Filanesia menjadi alat untuk memuluskan langkah jangka panjang Indonesia agar bisa lolos ke Piala Dunia 2034. Sejauh ini, lanjut Indra, lolosnya Indonesia ke Piala Asia 2023 menjadi contoh sukses pelaksanaan Filanesia sejak 2017 lalu.

Dengan adanya filosofi sepak bola Indonesia, terang Indra, saat gaya main Indonesia monoton, diharapkan tak ada lagi cibiran dan kritikan. Sebab, memang sesuatu yang sudah menjadi filosofi akan dijalankan terus-menerus sehingga terlihat monoton. (dkk/jpnn)


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler