PSSI Hapus Regulasi Pemain U-23, Klub Peserta Liga 1 Lega

Jumat, 01 September 2017 – 02:12 WIB
PSSI. Foto: ilustrasi dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PSSI memutuskan menghilangkan regulasi kewajiban klub harus memainkan tiga pemain U-23 dalam setiap pertandingan di Liga 1.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat anggota Executive Committee (Exco) yang berlangung di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Rabu (30/8/20017) malam.

BACA JUGA: PSSI Bikin Kebijakan Baru soal Regulasi Pemain U-23 di Liga 1

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, dari hasil rapat tersebut, semua anggota Exco PSSI sepakat melakukan penangguhan regulasi kewajiban memainkan pemain U-23 itu.

“Keputusan ini ada karena kami mendengar masukan dari klub peserta saat evaluasi paro musim kompetisi beberapa pekan lalu,” kata Tisha. “Kami segera mengirimkan putusan ini ke Liga dan klub,” lanjutnya.

BACA JUGA: Edy Rahmayadi Ikut Pilgub Sumut? Ini Kata PSSI

Menurutnya, saran dari klub tersebut kemudian mereka kaji dan diskusikan dengan ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi. Hasilnya? “Ketua umum juga sepakat. Tapi, untuk mengubah sebuah regulasi kompetisi harus lewat rapat Exco. Makanya, kami sudah rapat dan hasilnya, kewajiban memainkan pemain U-23 ditangguhkan hingga akhir musim,” papar dia.

Meski begitu, federegasi tetap optimistis bahwa penghilangan regulasi tersebut tidak lantas menghilangkan kesempatan bermain para pemain muda di kompetisi kasta tertinggi tanah air itu. Dengan pertimbangan, kualitas para pemain U-23 saat ini, rata – rata sudah memiliki kualitas yang tidak bisa dianggap remeh.

BACA JUGA: Lepas Tim Indonesia ke Gothia Cup, PSSI Tegaskan Komitmen Bina Usia Muda

“Kami yakin, para pelatih akan memilih pemain mana yang bagus untuk menjadi starter. Jadi, kalau pemain pemain muda itu memiliki kualitas bagus, maka sudah tentu mereka akan diberikan kesempatan untuk bermain,” kata Tisha.

“Tapi, sesungguhnya kebijakan ini untuk menaikan kembali value kompetisi,” ucapnya.

Penghapusan regulasi memainkan pemain U-23 tersebut mendapat sambutan hangat dari para pemain Timnas U-22 yang baru membela Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur. Hansamu Yama misalnya, dia mengatakan, pasti ada dampak positif dari kebijakan PSSI itu.

“Biar pemain muda bisa bersaing secara fair, bukan main karena untuk memenuhi regulasi saja,” kata kapten Garuda Muda-julukan Timnas U-22-itu.

Di sisi lain, Chief Operating Oficer (COO) PT LIB (Liga Indonesia Baru) Tigorshalom Boboy mengatakan, mereka belum menerima salinan keputusan dari federasi. “Tapi, pada prinsipnya begini, silakan saja kalau mau dihapuskan atau dilanjutkan. Tetapi, waktunya jangan mendadak karena kami juga perlu informasikan dan sosialisasikan juga kepada klub-klub,” kata dia.

Seperti yang diketahui, PSSI sudah memberlakukan kewajiban memainkan minimal tiga pemain U-23 dalam 45 menit pertama setiap laga. Regulasi itu kemudian ditangguhkan beberapa pekan sebelum SEA Games berjalan dengan batas akhir pada 30 Agustus kemarin.

Namun, PSSI memutuskan untuk penangguhan regulasi memainkan pemain U-23 itu sampai dengan akhir musim. Artinya, setiap klub bebas untuk menggunakan pemain mana saja yang menurut mereka jauh lebih siap untuk menjalankan pertandingan. (ben)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Gelar Pertemuan Wasit Asing dan Lokal, Begini Hasilnya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler