jpnn.com - BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman menyayangkan keputusan hasil rapat Executive Committee (Exco) PSSI yang memberhentikan kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang kini bernama QNB League 2015 dengan alasan force majeure (kondisi yang tak bisa dihidnari, red). Hal ini karena pembekuan PSSI yang dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi dan izin lepolisian untuk pertandingan pun tidak bisa diterbitkan untuk semua pertandingan ISL/QNB 2015.
Menurut Djadjang, pemberhentian liga menjadi kerugian bagi Persib. Sebab, persiapan tim yang dilakukan untuk menjalani liga menjadi sia-sia.
BACA JUGA: Istri Saya yang Hebat Meninggal dengan Damai
Namun, menurutnya skuat tim berjuluk Maung Bandung itu masih diuntungkan. Sebab, Persib masih bisa berlaga di Piala AFC 2015.
"Dari sisi tim sangat menyayangkan, tapi kita masih sedikit diuntungkan menghadapi AFC. Kalau selebihnya sangat disesalkan, karena persiapan sudah begitu matang, harus selesai," ungkap pelatih yang akrab disapa Djanur itu, Minggu (3/5).
BACA JUGA: Mourinho: Akhirnya Kami Bisa Bernapas
Meski demikian Djanur -sapaan Djadjang- mengaku tak terkejut dengan keputusan Exco PSSI itu. Sebab, ia sudah menganalisa akan mengarah ke arah seperti sekarang.
"Sebetulnya gunjang ganjing selama ini, ini yang dikhawatirkan, dan terjadi, kalau dibilang terkejut, bunga-bunga ke arah sana sudah ada, tapi memang sangat tidak diharapkan dan sekarang menjadi kenyataan," tuturnya.
BACA JUGA: Tebus Dosa di Chelsea, Begini Reaksi Mourinho
Dampak dari pemberhentian liga, tentunya akan membawa dampak bagi para peserta liga. Salah satu yang paling terlihat adalah pada faktor mental para pemain yang berlaga di liga teratas di Indonesia tersebut. "Sama dengan saya, itu juga yang ditakutkan pemain. Pasti mental pemain terpukul," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Persib, Umuh Muchtar menyebut penghentian kompetisi itu tak masuk akal. Umuh pun tidak menyangka bahwa PSSI mengambil langkah untuk memberhentikan liga. Karena menurutnya keputusan yang ditetapkan tidak dapat dimengerti.
"Sangat prihatin, tidak menyangka, pihak PSSI mengambil langkah seperti ini. Ini sangat merugikan sepakbola Indonesia. Sangat tidak masuk akal dan tidak dapat dimengerti," ungkap Umuh, kemarin (3/5).
Sementara disinggung mengenai pemain di klub-klub yang mestinya berlaga di QNB League, Umuh menilai perlu ada pihak yang bertanggung jawab mengenai hal itu. Menurutnya, para pemain di Indonesia mau seperti apa kalau liga dihentikan.
"Soal pemain, jadi beban moral buat saya. Kalau untuk saya sudah waktunya pensiun, tinggal menikmati hidup, tapi karena saya mencintai sepak bola saya tetap berjuang. Ini jadi beban moral juga untuk pemain," tegasnya.
Selain itu, Umuh menilai keputusan tersebut sangat merugikan Persib yang akan menjalani laga kandang pada AFC Cup 2015 pada hari Rabu (13/5) mendatang. Pasalnya saat menjamu Ayeyawady United di Stadion Si Jalak Harupat tanggal 13 Mei mendatang, Persib membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Tanggal 13 main kita harus menyediakan persiapan semua. Kita juga harus menanggung tranportasi, dan ini bukan biaya sedikit. Di sini cuman saya minta pertanggungjawaban nasib klub-klun yang sudah mengeluarkan uang banyak," pungkas Umuh. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Perbandingan Susunan Pemain saat Chelsea Juara 2005 dan 2015
Redaktur : Tim Redaksi