Kondisi itu membuat pengurus PSSI panik. Hal itu terlihat sejak Sabtu (8/12) lalu. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin maupun pengurus lain tidak bisa memastikan digelarnya kongres di Palangkaraya. Beberapa pengurus PSSI yang berada di Palangkaraya sejak Sabtu (8/12) juga memutuskan kembali ke Jakarta kemarin. Misalnya, Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong dan Sekjen PSSI Halim Mahfudz.
"Saya sebenarnya sudah di Palangkaraya, tapi balik lagi ke Jakarta karena situasi ini," kata Limbong di Kantor Kemenpora, Jakarta, kemarin.
Jika sebelumnya ngotot tidak menggunakan voters Kongres Solo, kali ini PSSI mulai melunak. Limbong menyatakan, pihaknya akan menggelar kongres sesuai dengan MoU. "Pelaksanaan kongres harus sesuai dengan MoU," ujarnya.
Meski demikian, dia tidak mempermasalahkan status kongres, apakah KLB atau kongres biasa. Kata dia, yang paling penting adalah agenda kongres, yakni revisi statuta, pengembalian empat exco PSSI, dan penyatuan liga. "Jangan ada agenda lain di luar kesepakatan JC. Kalau ada agenda lain dari itu, pasti deadlock. Sebab, di MoU juga tidak ada," terangnya.
Di tengah kepanikan itu pengurus PSSI yang dipimpin Djohar Arifin dan didampingi pengusaha Arifin Panigoro menemui Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dan Kapolda Brigjen Bachtiar Hasanudin Tambunan. Hingga tadi malam belum diketahui hasil pertemuan tertutup yang diadakan di Istana Isen Mulang tersebut.
Sebelumnya, Djohar mengatakan, kongres di Palangkaraya adalah forum untuk menyelesaikan dualisme dalam sepak bola Indonesia. "Kongres besok (hari ini, Red) membahas dualisme yang terjadi. Juga dibahas masalah penggabungan liga profesional PSSI," ungkap Djohar kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group) kemarin.
Berdasar jadwal yang diberikan panitia, agenda kongres hari ini adalah pengesahan tata tertib dan agenda kongres, pembahasan draf perubahan dan pengesahan hasil perubahan statuta PSSI 2009, penggabungan liga profesional PSSI, serta pengembalian empat mantan komite eksekutif PSSI yang mendapat sanksi dari komisi etika PSSI. (ala/son/ens/jpnn/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sanksi FIFA Tinggal Ketok
Redaktur : Tim Redaksi