PSSI Resmi Bekukan Tujuh Pengprov

Rabu, 01 Februari 2012 – 04:24 WIB
Sekitar 100 orang demonstran yang mengaku berasal dari LA Mania, kelompok suporter Persela Lamongan, berunjuk rasa di depan kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Senayan, Jakarta. Para demonstran tiba di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung menggelar orasi. Dalam orasinya, mereka menuntut pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) dan juga menuntut turunnya Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin. 31 Januari 2012. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS

JAKARTA - PSSI akhirnya menegaskan Pengurus Provinsi (Pengprov) yang membangkang sudah dibekukan. Setelah sempat simpang siur, tujuh Pengprov akhirnya resmi dibekukan setelah surat pembekuan ditandatangani ketua umum PSSI Djohar Arifin, sejak pekan lalu.

Tujuh Pengprov tersebut adalah Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Selatan (Sulsel), DI Yogyakarta, dan Kalimantan TImur (Kaltim).

"Kalau resminya adalah tujuh. Sembilan itu kan yang dibahas sebelumnya, yang sudah ada suratnya baru tujuh Pengprov," kata  Direktur Legal PSSI Finantha Rudy saat ditemui di sela-sela pembubaran timnas U-17, Selasa (31/1).

Sebelumnnya, PSSI terlebih dahulu telah membekukan dua Pengprov, Jatim dan Jabar. Mereka dibekukan karena dianggap telah menjalankan kegiatan yang bertentangan dengan aturan PSSI sehingga mengancam kesinambungan kinerja PSSI tersebut.

Dari tujuh yang dibekukan, PSSI baru menunjuk pelaksana tugas (Plt) ketua umum untuk tiga Pengprov. Jatim dengan Plt Peni Suparto, Bambang Sukuwoyono (Jabar), dan Viktor Yuan (Kaltim). Sedangkan, untuk empat Pengprov lainnya sedang dalam proses pemilihan Plt.

Proses pemilihan Plt untuk DKI, Jogja, Sultra, dan Sulsel sampai saat ini masih dilakukan oleh PSSI. Sejauh ini sudah ada nama yang dimasukkan oleh perwakilan klub anggota dan Pengcab masing-masing Pengprov,tapi, nama belum bisa ditentukan karena PSSI ingin menyamakan visi misi.

"Kami harus ketemu dulu dengan nama-nama yang diusulkan dari bawah. Itu agar ada kesamaan visi tentang program dan langkah membesarkan PSSI ke depan," tuturnya.

Lantas, bagaimana dengan adanya beberapa suara keberatan dari Jatim dan Jabar terkait penunjukan Plt? Rudy mengaku siap menerima protes. Tapi, dia meminta hal itu dilakukan secara tertulis dan resmi dengan mengirimkan surat ke PSSI.

"Sejauh ini belum ada yang protes resmi kepada kami. Kalau ada yang protes tentu akan kami terima dan kami proses," terang lelaki berkacamata tersebut.

Menurut Rudy, pihaknya tidak yakin Pengcab akan mengirimkan surat keberatan kepada PSSI terkait masalah Plt. Pasalnya, pemilihan Peni, Bambang, dan Viktor telah sesuai dengan aspirasi yang dibawa oleh klub atau pengcab anggota Pengprov yang bergejolak tersebut.

"Semua sudah sesuai dengan prosedur. Nama yang muncul pun dari bawah. Mereka yang menentukan dan memberikannya kepada PSSI untuk dipilih sesuai dengan visi PSSI atau tidak. Kami tinggal putuskan saja," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengprov Jabar yang dibekukan, Tony Aprilani menegaskan bahwa 2/3 lebih anggota Pengprov Jabar masih mendukung dirinya dan tidak mau ada pembekuan. Karena itu, beberapa anggota Pengprov Jabar siap untuk mempertanyakan dan meminta tanggung jawab dari keputusan sepihak PSSI tersebut. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Uber Berada di Grup Berat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler