JAKARTA - PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berharap PSSI bisa lebih tegas terhadap klub yang menunggak. Mereka siap jika klub peserta kompetisi Indonesia Premier League (IPL) nantinya berkurang dari 16 klub.
CEO PT LPIS Widjajanto menjelaskan bahwa sampai saat ini hanya Bontang FC yang masih bermasalah. Klub tersebut menunggak gaji pemainnya sampai Sembilan bulan. "Kami sudah bicarakan itu dengan Exco. Kami siap untuk memberikan dana talangan," katanya saat ditemui kemarin (9/1).
Namun, karena tak kunjung memberikan jawaban, nasib Bontang FC masih belum menentu. Hanya, PT LPIS menyarankan agar Executive committee (Exco)PSSI bisa bersikap tegas dan tidak segan mencoretnya dari kompetisi kalau belum menyelesaikan tunggakan.
"Kami berharap Exco tegas. Jika Bontang tidak mau menerima talangan, maka Exco tidak mengizinkan klub itu untuk berkompetisi,'' ujarnya.
Dari mana sumber dana talangan? Widja menyebut akan mengambilkan dan memotong dari anggaran subsidi bagi klub yang biasanya diberikan di awal musim.
Mengenai jumlah subsidi untuk tiap klub, Widja memperkirakan akan lebih besar atau sama dengan musim lalu. Hanya, dia belum bisa memastikan karena harus menunggu perjanjian akhir dari sponsor yang sedang melakukan negosiasi dengan PT LPIS sampai kemarin.
"'Tergantung sponsor ini. Kami masih melakukan negosisasi. Untuk jumlahnya antara Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar. Jumlah pastinya nanti akan kami umumkan," tandasnya.
Sponsor yang dimaksud adalah Investor asal Amerika Serikat, News Corp. Mereka menurut Widja siap untuk melakukan investasi selama 30 tahun dengan syarat peninjauan kontrak setiap empat tahun.
Di sisi lain, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) memastikan bahwa jadwal kick off kompetisi Indonesia Premier League (IPL) pada 9 Februari tak berubah. Mereka tinggal menunggu respon dari klub untuk memastikan jadwal pertandingan musim 2013.
CEO PT LPIS Widjajanto menuturkan bahwa pihaknya sudah mengirimkan draft jadwal IPL ke klub sejak pekan lalu. PT LPIS tinggal menunggu bagaimana respon klub sampai besok (10/1).
"Kami tunggu dulu mungkin klub mengajukan perubahan jadwal. Siapa tahu mereka ada agenda di daerah yang membuat jadwal harus diganti," ujarnya.
Lantas kapan diputuskan? Widja memastikan pada 15 Januari nanti jadwal pertandingan IPL sudah diputuskan. Pasalnya, untuk menjalankan dan mengesahkan jadwal harus melalui CEO klub meeting dan persetujuan dari Executive Committee (Exco) PSSI.
Rencananya, bukan hanya jadwal yang diputuskan. Tapi, juga ada pembahasan tentang financial fair play "dan skema subsidi untuk klub dalam kompetisi yang baru memasuki musim kedua tersebut.
Sementara itu, Exco PSSI bidang kompetisi Sihar Sitorus memastikan bahwa pihaknya akan tegas. Dia menyebut akan lebih tegas dalam regulasi kesehatan finansial klub. "Kami akan tegas sesuai peraturan, jika menunggak, Exco siap mencoretnya dari kompetisi," ujarnya.
Namun, dia belum bisa menyebutkan sanksi dan tindak lanjut jikaada klub yang dicoret dari IPL musim 2013. "Keputusannya tunggu rapat Exco nanti. Akan kami pastikan secara keseluruhan mekanisme dan masalah finansial," tegasnya. (aam)
CEO PT LPIS Widjajanto menjelaskan bahwa sampai saat ini hanya Bontang FC yang masih bermasalah. Klub tersebut menunggak gaji pemainnya sampai Sembilan bulan. "Kami sudah bicarakan itu dengan Exco. Kami siap untuk memberikan dana talangan," katanya saat ditemui kemarin (9/1).
Namun, karena tak kunjung memberikan jawaban, nasib Bontang FC masih belum menentu. Hanya, PT LPIS menyarankan agar Executive committee (Exco)PSSI bisa bersikap tegas dan tidak segan mencoretnya dari kompetisi kalau belum menyelesaikan tunggakan.
"Kami berharap Exco tegas. Jika Bontang tidak mau menerima talangan, maka Exco tidak mengizinkan klub itu untuk berkompetisi,'' ujarnya.
Dari mana sumber dana talangan? Widja menyebut akan mengambilkan dan memotong dari anggaran subsidi bagi klub yang biasanya diberikan di awal musim.
Mengenai jumlah subsidi untuk tiap klub, Widja memperkirakan akan lebih besar atau sama dengan musim lalu. Hanya, dia belum bisa memastikan karena harus menunggu perjanjian akhir dari sponsor yang sedang melakukan negosiasi dengan PT LPIS sampai kemarin.
"'Tergantung sponsor ini. Kami masih melakukan negosisasi. Untuk jumlahnya antara Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar. Jumlah pastinya nanti akan kami umumkan," tandasnya.
Sponsor yang dimaksud adalah Investor asal Amerika Serikat, News Corp. Mereka menurut Widja siap untuk melakukan investasi selama 30 tahun dengan syarat peninjauan kontrak setiap empat tahun.
Di sisi lain, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) memastikan bahwa jadwal kick off kompetisi Indonesia Premier League (IPL) pada 9 Februari tak berubah. Mereka tinggal menunggu respon dari klub untuk memastikan jadwal pertandingan musim 2013.
CEO PT LPIS Widjajanto menuturkan bahwa pihaknya sudah mengirimkan draft jadwal IPL ke klub sejak pekan lalu. PT LPIS tinggal menunggu bagaimana respon klub sampai besok (10/1).
"Kami tunggu dulu mungkin klub mengajukan perubahan jadwal. Siapa tahu mereka ada agenda di daerah yang membuat jadwal harus diganti," ujarnya.
Lantas kapan diputuskan? Widja memastikan pada 15 Januari nanti jadwal pertandingan IPL sudah diputuskan. Pasalnya, untuk menjalankan dan mengesahkan jadwal harus melalui CEO klub meeting dan persetujuan dari Executive Committee (Exco) PSSI.
Rencananya, bukan hanya jadwal yang diputuskan. Tapi, juga ada pembahasan tentang financial fair play "dan skema subsidi untuk klub dalam kompetisi yang baru memasuki musim kedua tersebut.
Sementara itu, Exco PSSI bidang kompetisi Sihar Sitorus memastikan bahwa pihaknya akan tegas. Dia menyebut akan lebih tegas dalam regulasi kesehatan finansial klub. "Kami akan tegas sesuai peraturan, jika menunggak, Exco siap mencoretnya dari kompetisi," ujarnya.
Namun, dia belum bisa menyebutkan sanksi dan tindak lanjut jikaada klub yang dicoret dari IPL musim 2013. "Keputusannya tunggu rapat Exco nanti. Akan kami pastikan secara keseluruhan mekanisme dan masalah finansial," tegasnya. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Michu Pencundangi Si Biru di Babak Pertama
Redaktur : Tim Redaksi