Menurut Djohar, pihaknya akan terbuka jika memang tujuan BOPI adalah untuk meningkatkan sisi profesionali dalam sepak bola. Namun, dia meminta agar aturan yang ditaati sama-sama mengacu kepada undang-undang.
Dia menegaskan bahwa selama ini pihaknya berusaha untuk mematuhi undang-undang terutama tentang sistem keolahragaan Nasional (SKN) dalam UU No 3/2005. "Kami siap jika BOPI memang ingin ikut membantu. Selama, itu memang sesuai dengan aturan dan sudah sejalan dengan undang-undang," ujarnya saat dihubungi oleh Jawa Pos, Minggu (9/12).
Namun Djohar tak mau jika nantinya BOPI menggunakan kewenangannya terlalu jauh. Dia khawatir akan ada pemahaman bahwa BOPI sudah melakukan intervensi terlalu jauh di dalam sepak bola Indonesia.
"Ini harus hati-hati nantinya. Jangan sampai inginnya membantu, bekerja sama, ternyata masuk terlalu jauh sehingga ada intervensi," cetusnya.
Untuk itu, lelaki bergelar professor tersebut akan membicarakan lebih lanjut tentang langkah BOPI. Hanya, lanjut Djohar, pertemuan baru akan dilakukan setelah PSSI menjalankan kongres yang digelar hari ini di Palangkaraya.
Sebelumnya, Ketua Harian BOPI Haryo Yuniarto menyebut akan melakukan pengawasan dan masuk dalam wilayah kewenangan pengelenggaraan olahraga. Mereka tidak ingin ada ketidak profesionalan lagi di Ssepak bola, ke depannya.
"Kami akan berusaha untuk masuk. Kami juga sudah menyiapkan sanksi jika profesionalisme diingkari oleh pelaku sepak bola, baik klub, federasi, maupun pemain," tandasnya. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fergie Sesali Aksi Nakal Fans City
Redaktur : Tim Redaksi