JAKARTA-PSSI akhirnya mengeluarkan sikap terkait Sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada pelatih timnas U-23, Aji Santoso. Induk sepak bola tanah air tersebut bersiap untuk melakukan banding ke FIFA.
Penanggung jawab timnas PSSI, Bernhard Limbong, menjelaskan jika pihaknya menilai hukuman yang dijatuhkan kepada Aji cukup berat. Selain itu, keputusan hasil Investigasi FIFA terkait pertandingan Bahrain lawan Indonesia juga belum muncul.
""Kami akan ajukan banding. Tapi, kami juga masih menunggu hasil investigasi FIFA bagaimana," katanya saat ditemui, kemarin (19/4).
Karena itu, sampai sekarang pihak Aji sendiri masih belum menjalankan sanksi tersebut. Alasannya, semua sanksi ditanggung oleh PSSI dan PSSI masih menunggu sampai ada hasil imvestigasi. ""Kami akan banding bukan hanya ke FIFA, tapi juga ke CAS," tambah Limbong.
Aji disanksi oleh FIFA karena dianggap menuduh wasit yang memipin pertandingan antara Bahrain lawan Indonesia (29/2) terkait suap. Karena tuduhan tak berdasar itu, FIFA melarang Aji mempimpin empat pertandingan timnas dan harus membayar denda sebesar 8000 franc.
Karena berstatus sebagai pelatih PSSI dan dianggap menerima hukuman yang tidak sepantasnya, PSSI siap menanggung uang denda. Limbong menegaskan jika posisi Aji saat itu adalah sebagai pelatih yang bertugas membantu bangsa dan negara.
Kendati demikian, sampai saat ini Limbong mengaku belum tahu pasti kapan deadline pembayaran denda tersebut. Hanya, dia memastikan baru akan membayar denda setelah ada keputusan apakah upaya banding dari PSSI diterima atau tidak.
Sementara itu, ketua umum PSSI Djohar Arifin membenarkan jika pihaknya siap untuk melakukan banding. Namun, dia masih menunggu hasil Investigasi FIFA apakah ada kecurangan atau tidak agar bisa mempermudah upaya banding yang dilakukan. ""Kami akan mengambil langkah itu, jika semuanya sudah jelas," ucap lelaki bergelar profesor tersebut.
Di sisi lain, Djohar juga mengabarkan bahwa tim TaskForce AFC akan tiba di Indonesia pada 26 April mendatang. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan segala kebutuhan yang diminta oleh AFC dalam proses pengumpulan informasi terkait adanya dualisme kompetisi dan kepengurusan. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertandang ke Sorong, Arema Disambut Aremania
Redaktur : Tim Redaksi