PSSI Versi Djohar Rayu ISL

Senin, 02 April 2012 – 07:00 WIB

JAKARTA - Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol, La Nyalla Mattalitti, diminta memberikan somasi kepada pengurus PSSI versi Djohar Arifin jika dinilai mengganggu klub-klub Liga Super Indonesia (LSI).

Demikian disampaikan Former Sekretaris Eksekutif Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), Budi Setiawan, kepada wartawan kemarin. "Dengan telah berjalannya KLB yang sesuai aturan main organisasi PSSI, maka segala tindak-tanduk pengurus lama sudah tidak dapat dibenarkan, utamanya karena mengganggu, merayu dan mencoba melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji kepada klub anggota PSSI yang berkompetisi di LSI," tegas Budi.

Menurut Budi, undangan rekonsiliasi yang dilayangkan Djohar Arifin Cs menandakan bahwa mereka tidak paham statuta PSSI. Yaitu dengan bergulirnya KLB maka pengurus lama sudah tidak berwenang lagi terhadap jalannya mekanisme organisasi dan eksistensi klub dalam berkompetisi.

Di sisi lain, tidak diindahkannya undangan rekonsiliasi dari mantan pengurus PSSI tersebut, bukan atas dasar terlambat atau tidak adanya niat baik untuk menyelesaikan konflik organisasi atas pelanggaran statuta PSSI yang telah dilakukan Djohar Arifin selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

"Niat baik mayoritas anggota PSSI telah menelurkan hasil KLB di mana telah terpilihnya La Nyalla sebagai ketua umum, Rahim Soekasah sebagai wakil ketua umum dan sembilan anggota exco yg terdiri dari: A. Zaki Iskandar, Djamal Aziz, Zulfadli, Hardi Hasan, Tonny Aprilani, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, La Siya dan Diza Ali," ungkap Budi.

Dengan demikian, lanjut Budi, segala mekanisme organisasi telah ditempuh untuk menyelesaikan masalah yang sebelumnya ada dalam organisasi PSSI. Sementara sikap klub-klub LSI yang menolak undangan rekonsiliasi adalah langkah tepat dan tidak bertentangan dengan semangat rekonsiliasi.

"Karena rekonsiliasi itu ada di Kongres, di mana dalam hal ini sudah dijalankan pada tanggal 18 Maret 2012 di hotel Mercure, Ancol Jakarta," jelas Budi.

Sekarang, masih kata Budi, PSSI telah memasuki era baru di bawah kepemimpinan La Nyalla Mattalitti. Sementara era Djohar Arifin sudah berlalu dan menjadi bagian masa lalu.

"Saat ini kita menyongsong PSSI baru yang lebih berdaulat, yang lebih memiliki integritas, kapasitas dan gairah dalam menciptakan kualitas kompetisi sepakbola serta meningkatkan prestasi tim nasional di pentas internasional," jelas Budi.(lis/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liverpool Semakin Terpuruk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler