PSSI Wacanakan Piala Nusantara

Sebagai Pengganti Liga Amatir di Bawah BLAI

Selasa, 19 November 2013 – 07:01 WIB
PSSI. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Tahun ini sepertinya akan jadi masa terakhir kompetisi amatir berjalan di bawah naungan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI). Rencananya, pada tahun 2014 mendatang, untuk penyelenggaraan kompetisi amatir itu diserahkan sepenuhnya kepada setiap asosiasi provinsi (Asprov) PSSI masing-masing.

Sehingga, nantinya mulai dari kompetisi Divisi I, Divisi II, dan Divisi III akan dijalankan oleh 34 Asprov yang bernaung di bawah PSSI. Dengan mengusung nama Piala Nusantara, nantinya klub-klub yang menjadi juara di setiap kompetisi tingkat Asprov, akan ditandingkan dengan klub dari juara Asprov lainnya.

BACA JUGA: Ronaldo Termotivasi Sponsorship Lawan Swedia

Dari 34 kompetisi level provinsi itu, hanya akan ada 32 klub yang lolos ke tingkat nasional. Di 32 besar inilah klub-klub juara dari masing-masing Asprov itu akan bertanding di dalam format kompetisi anyar di Piala Nusantara. Nah, di tahap inilah yang akan langsung berada di bawah kendali PSSI, bukan lagi BLAI.

Rencana untuk menggulirkan bentuk kompetisi anyar tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono. "Dengan konsep Piala Nusantara, PSSI hanya mengelola mulai babak 32 besarnya. Jatah 32 besar itu yang akan diperebutkan klub-klub dari masing-masing 34 provinsi," ujarnya.

BACA JUGA: Menang atau Sayonara

Hanya, masih belum diketahui bagaimana nantinya detail dari penyelenggaraan kompetisi baru tersebut. Baik itu yang menyangkut teknis penyelenggaraannya, pelaksananya, pun demikian dengan bagaimana nanti memilih 32 kontestan Piala Nusantara dari kompetisi masing-masing 34 Asprov.

Konsep baru itu akan kembali dibahas dan dimatangkan oleh PSSI ketika menggelar pertemuan dengan seluruh pengurus Asprov dari seluruh Indonesia, 20 Desember mendatang. "Bagaimana konsep kompetisinya, itu yang akan kami bahas di pertemuan dengan Asprov nanti. Yang jelas, tiap Asprov nantinya masing-masing akan mengelola Divisi I, II, dan III," ungkap pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia (PT LI) itu.

BACA JUGA: Olivier Giruod Rela Mati di Lapangan

Selama ini, untuk level kompetisi amatir di Indonesia diselenggarakan lebih banyak dengan sistem grup. Atau bisa dibilang rata-rata dengan format setengah kompetisi. Harapanya, dengan diserahkan ke masing-masing Asprov ini, maka kompetisi amatir bisa berjalan tidak jauh beda dengan kasta di atasnya, yaitu dengan kompetisi penuh.

Lalu, bagaimana tanggapan dari BLAI jika nantinya kompetisi amatir akan diambil alih oleh tiap Asprov dan PSSI" BLAI melalui CEO-nya, Syauqi Soeratno masih belum mau menanggapi terlalu dini wacana tersebut. "Kami tetap menunggu bagaimana hasil dari musyawarah PSSI dengan Asprov nanti. Intinya, kami siap menerima apapun keputusan yang akan tertuang dalam musyawarah itu," pungkas pria asal Jogjakarta itu. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantang Swedia, Portugal Diunggulkan Bursa Judi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler